Sejak tanggal 21 - 23 Juni 2013, aku mengikuti WEME di Rumah Doa Guadalupe Duren Sawit. Saat berangkat ke sana, aku dihantar oleh Pak Beni. Mencari lokasi Rumah Doa Guadalupe Duren Sawit perlu waktu yang relatif lama. Kami tanya dari satu orang ke orang lain. Puji Tuhan akhirnya ada remaja putri yang hendak ke Gereja Santa Anna Duren Sawit rela menghantar aku menuju lokasi. Akhirnya mobil kami beriring -iringan. Tepat pukul 17.00 aku sampai di Rumah Doa Guadalupe Duren Sawit. Aku disambut penuh kehangat dan cinta oleh para panitia. Aku kagum dengan kinerja mereka. Aku dihantar masuk ke ruanganku dan beberapa menit kemudian, aku bertemu Sr. Lusi, SND yang juga mengikuti WEME. Beliau menjadi patnerku dalam berdialog dan sharing.
Ada banyak harta kehidupan yang aku peroleh dengan mengikuti WEME ini. Di antaranya aku diperbaharui untuk memiliki kembali semangat baru menjadi "PELAYAN RENDAH HATI"
Ha...ha....ha... aku menertawakan diriku sendiri. Ternyata aku perlu banyak menata hidupku. Aku kagum akan teladan hidup dari para tim pembimbing. Dari keteladanannya itulah aku mulai menemukan siapa aku di hadapanku, di hadapan sesama dan di hadapan Tuhan Yesus.
Untuk para Saudara yang sudah menerimakan sakramen perkawinan, dan sudah menjalankan sakramen perkawinan minimal 3 tahun, kuusulkan untuk mengikuti Week End Marriage Encounter (WEME).
Week End Marriage Encounter ( WEME ) juga sangat berguna untuk para pilihan Tuhan Yesus yaitu para imam, biarawan dan biarawati.
Mari mengenal Marriage Encounter
Marriage Encounter
Cakrawala baru - Kemampuan Baru Berkomunikasi; Diciptakan untuk pasangan suami isteri yang ingin relasinya lebih baik lagi. Memberikan pandangan baru, bagaimana menghayati komunikasi yang benar antara dua pribadi yang berbeda. Mengembangkan kemampuan untuk saling mendengarkan berbagi beban, dan mengampuni.
Apakah Marriage Encounter (ME) itu?
Marriage Encounter adalah suatu kegiatan positif dan pengalaman pribadi pasangan suami isteri (pasutri) yang mempelajari: Teknik berkomunikasi atas dasar cinta kasih. Masing - masing pasutri diberi kesempatan untuk melihat lebih dalam pribadi pasangan anda terhadap diri anda, orang lain dan Tuhan. Memberi motivasi untuk memperbaiki hubungan dan kehidupan sebagai pasangan suami isteri. Merupakan saat yang tepat untuk berbagi perasaan, harapan, kekhawatiran, keputusan bahkan kebahagiaan dan merancang masa depan yang lebih baik bersama - sama.
Untuk siapa program ME itu?
Program ini diperuntukkan bagi pasangan suami isteri dan yang ingin meningkatkan kualitas hubungan dalam kehidupan mereka.
Week End Marriage Encounter ( WEME) dirancang untuk memperluas dan mendalami arti sebuah kebahagiaan sebagai pasangan suami isteri dan sebagai orang tua.
Untuk para Imam, Bruder / Suster yang ingin meningkatkan relasi mereka dengan umatnya/ komunitasnya dan mengembangkan apresiasi terhadap keteguhan mereka lebih mendalam, untuk tetap setia mengemban panggilan Tuhan.
Apa saja yang dilakukan dalam sebuah Week End Marriage Encounter ( WEME) ?
Suasana dalam WEME diciptakan agar pasutri lebih memfokuskan perhatiannya terhadap pasangannya.
Team memberikan beberapa presentasi. Setiap presentasi memberikan kesempatan kepada pasutri untuk melihat diri sendiri dan pasangannya sebagai individu dan hubungan mereka terhadap orang lain serta hubungan mereka terhadap Tuhan. Setiap presentasi memberikan bukti dan alat yang dapat menjadikan kehdiupan perkawinan menjadi lebih baik. Team pemberi presentasi akan membantu memperluas dan memperdalam kualitas hubungan suami isteri dengan pasangannya masing - masing.
Apakah WEME mempengaruhi kerahasiaan pribadi ( privacy ) pasutri?
Privacy pasutri akan dihormati, mereka akan mempunyai ruang dan waktu untuk lebih mengenal pasangannya secara pribadi dengan teknik komunikasi yang telah mereka pelajari dalam WEME yang dialami saat itu. Dalam hal ini tidak ada kelompok diskusi agar privacy suami isteri tetap terjaga.
Bagaimana ME memperbaiki hubungan perkawinan?
Dalam suatu perkawinan ada saatnya kita dan pasangan kita menganggap bahwa hubungan pasutri adalah suatu hal yang biasa. Dalam WEME pasutri akan menemukan waktu yang tepat untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dalam arti perkawinan yang sebenarnya , yakni :
Kesempatan untuk lepas dari rutinitas. Kesempatan untuk melihat lebih dekat prioritas dalam perkawinan. Suasana dibuat bagi pasutri untuk lebih menggali masa - masa penting dalam menjalankan kehidupan bersama -sama dengan rasa cinta dan penuh pengertian. Pasutri akan diberikan pandangan, alat dan kepercayaan diri untuk meningkatkan kualitas perkawinan dan mempererat perasaan cinta terhadap pasangan.
Banyak pasutri yang telah mengikuti WEME menyatakan : WEME adalah pengalaman yang paling berkesan dalam kehidupan mereka.
Apakah peserta Week End Marriage Encounter harus Katolik?
Tidak! Namun demikian Week End Marriage Encounter dipersembahkan oleh tiga pasutri dan seorang Imam dengan tata cara agama Katolik. Pasangan non-Katolik boleh mengikuti Week End Marriage Encounter. Sampai dengan saat ini di antara pasutri yang telah ikut dalam WEME ada pula pasutri non Katolik.
Berapa lama pelaksanaan Week End Marriage Encounter ( WEME) ?
WEME berlangsung 3 hari 2 malam. Di mulai Jumat sore sampai Minggu sore, dan ditutup dengan perayaan ekaristi.
Berapa biaya mengikuti WEME?
Biaya yang dibebankan kepada peserta hanya biaya pengganti untuk rumah retret di mana WEME diselenggarakan. Hingga saat ini belum ada peserta yang ditolak mengikuti WEME hanya karena masalah keterbatasan dana. ME terbuka untuk memberi secara sukarela, dan semua diterima dengan senang hati.
Sejarah singkat Marriage Encounter Indonesia
Sejara ME diawali dan berkembang melewati jalan yang panjan. Seorang imam muda : Gabriel Calvo, Pr yang bertugas di Spanyol saat itu, menemukan bahwa kesulitan - kesulitan anak - anak remaja yang dibimbingnya ternyata berhubungan erat dengan keadaan orang tua mereka sebagai suami isteri.
Tahun 1962, Pastor Calvo menyajikan pertemuan sebagai retret akhir minggu untuk pasangan suami isteri (pasutri) di Barcelona dan berjalan dengan sukses.
Sejak berdiri dengan resmi pada tahun 1968 di Amerika, pasutri dan imam dari berbagai negara telah menghabiskan waktu dan energi mereka untuk memperkenalkan WEME di seluruh dunia.
Di Indonesia ME diperkenalkan pertama kali oleh Suster Patricia dan Gembala Baik kepada Bapak Uskup Agung Mgr. Leo Soekoto, SJ sepulannya dari mengikuti WEME di Amerika.
Tanggal 25 - 27 Juli 1975 untuk pertama kalinya WEME diselenggarakan di Evergreen, Tugu Puncak. Tanggal bersejarah itu dicatat sebagai tanda masuknya ME pertama kali di Indonesia. Sampai saat ini lebih dari dua juta pasutri, ribuan imam/ bruder / suster telah mendapat manfaat dari WEME yang telah mereka ikuti di seluruh dunia.
Mereka ingin berbagi pengalaman, sebab mereka telah benar -benar menemukan sesuatu yang berharga dalam kehidupan perkawinan dan selibat mereka.
Para Saudaraku yang terkasih dan dikasih oleh Tuhan Yesus, setelah kita membaca tulisan ini, semoga Saudara berkenan untuk mengikuti Marriage Encounter.
Tuhan Yesus memberkati, Bunda Maria - Santo Yoseph mendoakan.
Salam bahagiaku : Sr. Maria Odilia,KFS