Senja ini terasa sangat sejuk. Aku dan temanku duduk di bawah pohon besar sambil memandang betapa luasnya hamparan bunga itu. Dari atas bukit kecil ini tampak seperti titik titik warna warni. Bunga bunga liar itu tak pernah diganggu keberadaanya. Dari luasnya hamparan itu hanya ada satu pohon di tengah-tengahnya. Ditambah dengan langit senja yang berwarna merah kekuningan. Aku termenung, memandang pemandangan yang membuatku merasa nyaman dan tenang. Temanku itu tak bergeming, ia sama sepertiku yang terus memandang ke depan. Tak satupun dari kami yang mengucapkan satu katapun. Sampai ahkirnya diapun membuka pembicaraan. “jadi apa yang mau kau bicarakan?” tanyanya padaku. Pastilah aku mengajaknya kemari karena suatu alasan. Inilah tempat yang tepat untukku mencurahkan isi hatiku. “Ah.. itu, kau pasti tahu Amanda bukan? Ia cantik, berbakat dan pintar. Aku tak mengerti mengapa ia begitu baik hingga ketika aku merasa iri, aku mengingat kebaikannya padaku dan itu membuatku sesak, terlebih lagi ia adalah saudara perempuanku.”
KEMBALI KE ARTIKEL