Awal tahun 2014 merupakan tahun yang kontras bagi masyarakat sepak bola di Indonesia khususnya Surabaya. Sebagian besar dari mereka berjuang untuk keadilan dan sebagian kecil lainnya memilih takluk dan ikut mendukung euforia semu dan buta. Minggu tanggal 26 Januari 2014, Aksi perlawanan Arek Bonek 1927 memperjuangkan Persebaya pada saat dilaksanakannya Kongres PSSI jadi bukti betapa cintanya Bonek pada Persebaya dan menunjukkan pada Indonesia ada sesuatu yang tidak beres di tubuh PSSI.