sedikit encer dan terlalu manis untuk lidahku
yang terbiasa meneguk kopi hitam yang kental dan sedikit getir....
tapi aku diam.
aku mengerti bahwa memang nalurinya sebagai seorang ayah
selalu ingin memberiku banyak hal manis
sepahit apapun atau sekeras apapun alur hidup yang aku jalani
ayahku......
malaikat pelindung yang tak pernah lelah menjagaku
bahkan ketika ku pikir aku bisa berdiri sempurna tanpa nya
tak sedetikpun ia melepaskan genggaman
meski kadang langkah kakiku menjauh darinya
satu-satunya laki2 yang mampu menangis untukku
ketika pilihan hidupku bertubi2 mengeratkan luka di hatinya
tapi dia tidak jua melepaskan ku..
pelukan nya masih terhidang mendekapku kembali pulang
ayahku....
aku mewarisi sifatnya yang keras kepala
tapi lebih daripada itu, aku ingin menjadi seperti ayah
yang tak pernah lupa menebar senyum dan sapa hangat kepada siapa saja...
mungkin aku mewarisi sifatnya yang meledak-ledak
ketika amarah membuncah di dada...
tapi lebih daripada itu, aku ingin menjadi seperti ayahku
yang memiliki dada yang lapang untuk memaafkan.....
barangkali, aku mewarisi sifatnya yang diam
ketika gemuruh kekecewaan dan puncak amarahnya meluap
namun lebih dari pada itu, aku ingin menjadi seperti ayahku
yang penyayang dan memiliki kesetiaan hanya pada satu orang; ibuku!
ayahku.......
dia memang tidak sempurna,
dia bukan seseorang yang tanpa cela....
namun begitu, dia adalah ayahku.....
yang tak pernah ragu memeluk kekosonganku
karena dia adalah ayahku....
yang tak pernah lelah menuntun aku dalam setiap kejatuhan
dan mengobati tiap inci rasa sakitku
~yang terpenting bukan seberapa sering kau merasa gagal.
tapi pakailah air mata dan lukamu sbg peta, dimana kau akan menemukan lentera~