Seperti janji saya kemarin, cerita tentang pengalaman jadi petugas KPPS saya lanjutkan. Sebagai wilayah perbatasan antara dua propinsi, DKI dan Jabar, sudah menjadi rahasia umum jika banyak penduduk di sini yang memiliki KTP ganda. Kepemilikan ganda tersebut memang bukan disengaja. Mayoritas warga pindah ke sini pada pertengahan dekade 80-an hingga 90-an di mana saat itu wilayah ini masih tercatat sebagai bagian dari propinsi DKI Jakarta. Ketika dimekarkan menjadi bagian dari propinsi Jawa Barat, rata-rata warga enggan melepas KTP DKI mereka dengan alasan toh semua serba Jakarta : mulai dari nomor telepon, pelat kendaraan, tagihan listrik, PAM, dan sebagainya. Yang paling penting, jika sudah pensiun nanti, pengurusan administrasi tunjangan pensiun lebih mudah dengan KTP DKI ketimbang KTP Jabar.