Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Budaya Kerja & Karakteristik Disiplin Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN

15 Oktober 2014   02:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:00 534 1
Sebagai salah satu Negara yang tergabung dalam ASEAN, masyarakat Indonesia akan ikut menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) pada tahun 2015 mendatang. MEA bertujuan untuk menciptakan pasar tunggal yang ditandai dengan bebasnya aliran barang, jasa, investasi, tenaga kerja, serta modal. Hal ini dapat menjadi peluang sekaligus anacaman bagi seluruh masyarakat Indonesia. Sayangnya hingga saat ini masyarakat Indonesia pada umumnya belum siap dalam menghadapi MEA bahkan mungkin masih banyak masyarakat di luar sana yang belum mengetahui akan diberlakukannya MEA. Keterbatasan akses terhadap teknologi informasi seringkali menjadi alasan utama.

Sebesar apapun kesiapan dalam menghadapi MEA, SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia dituntut untuk dapat bersaing dengan SDM yang berasal dari Negara-negara tetangga. Tentu hanya SDM yang kompeten yang mampu bersaing dan menjadikan momen MEA sebagai peluang. Salah satu syarat SDM yang kompeten adalah menguasai bidang pekerjaannya. Tetapi apakah cukup hanya dengan ahli dibidang masing-masing? Atau cukup dengan tambahan kemampuan dalam berbahasa asing? Kemampuan berupa pengetahuan merupakan kompetensi inti yang dimiliki seorang individu. Namun selain kompetensi inti, SDM yang kompeten juga harus memiliki kompetensi perilaku.

BUDAYA KERJA

Sumber Daya Manusia Indonesia sebaiknya dipersiapkan tidak hanya memiliki knowledge (pengetahuan) saja tetapi harus dipersiapkan secara mental untuk memiliki budaya kerja yang baik. Mengutip pendapat Koentjaraningrat, budaya kerja adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar. Budaya kerja terkait dengan nilai-nilai yang membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat kemudian tercermin dari sikap, kepercayaan, dan tindakan yang dapat mendorong kinerja seseorang. Misalnya apabila seseorang itu pintar dalam akademik tetapi sering datang terlambatĀ  atau tidak disiplin waktu dalam bekerja tentu akan menjadi salah satu nilai minus yang akan berakibat pada penilain kinerja yang buruk dan ketidakmampuan bersaing dengan SDM atau tenaga kerja bangsa lain yang sangat menghargai waktu.

KUNCINYA ADALAH DISIPLIN

Menerapkan karakter disiplin dalam kehidupan individu memang bukan sesuatu yang mudah. Karakter disiplin sering dibayangkan sebagai keadaan seseorang yang mau tidak mau terikat kuat dengan aturan. Menurut Hasibuan, disiplin adalah kemampuan seseorang untuk secara teratur, tekun, terus-menerus, dan bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Jika dilihat dari definisi tersebut, maka disiplin dapat muncul dari kesadaran individu untuk patuh terhadap aturan yang berlaku. Disiplin merupakan salah satu budaya kerja yang sebaiknya dimiliki SDM dan tenaga kerja Indonesia agar mampu bersaing dalam menghadapi MEA. Pada organisasi formal seperti perusahaan, sikap disiplin bahkan dapat menumbuhkan rasa kepercayaan antar tingkat manajemen mulai dari tingkat low management, middle management, hingga top management. Kepercayaan yang terjalin dapat meningkatkan dan menjaga sikap saling menghormati dalam organisasi.

Kesuksesan bangsa-bangsa lain tidak terlepas dari penerapan budaya kerja yang baik dan karakteristik disiplin dalam bekerja. Pada umumnya orang Amerika sangat struktural dan menyukai hal yang terorganisasi dengan baik sehingga setiap individu dituntut untuk mengikuti panduan dan diharapkan melalui proses kerja yang sama. Hal ini berkaitan dengan disiplin dalam bekerja. Orang Amerika sangat team-work oriented dengan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang berasal dari kinerja kelompok. Dapat bekerja sama dengan baik dalam suatu tim juga merupakan budaya kerja yang baik. Budaya kerja lainnya misalnya budaya kerja orang Jepang yaitu Bushido atau etos kerja para samurai. Budaya kerja yang termasuk dalam Bushido diantaranya adalah produktif, rajin, pekerja keras, berkomitmen tinggi, semangat, dan pantang menyerah. Pada bangsa China budaya kerja yang patut ditiru adalah budaya kerja yang sangat menghargai waktu (disiplin waktu), tidak mudah menyerah, memberikan pelayanan yang maksimal, serta membangun jejaring/relasi yang kuat.

Mau ataupun tidak, masyarakat Indonesia harus dalam posisi siap untuk menghadapi MEA. Tahun depan, persaingan bukan hanya dengan kawan sekampung. Serbuan SDM berkualitas internasional dari Negara-negara ASEAN siap menetapkan targetnya pada salah satu sektor aktif Indonesia. Maka tidaklah cukup hanya dengan mengandalkan keahlian dalam suatu bidang pekerjaan tanpa memiliki budaya kerja yang baik dan sikap disiplin. Memiliki budaya kerja yang kuat dan tingkat kesadaran SDM yang tinggi untuk bersikap disiplin mutlak harus dimiliki bangsa ini demi membuka peluang untuk menigkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun