..
Hai waktu, bisakah kau merangkak pelan, menikmati angin malam yang kebiruan. Atau suara binatang yang kesepian. Atau bisakah kau menunggu di depan jalan yang alpa akan keramaian.
..
Rumah-rumah menjadi lukisan menarik di mata para roman yang hampir kaku. Hiasan langit yang kebiruan tak lagi tertawa, diam membisu di awan durjana yang lupa aksara. Seni menjadi mati, ditertawai zaman, dilompati arloji yang hampir mati. Deburan suara tak berkesudahan melintas keras di telinga, berbisik pelan berkata tegas. "Habislah kau habis maka kau akan mulai sekali lagi".