Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Gaby Lulus ujian AEIS Singapore

13 Juli 2014   14:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:28 234 0
Jakarta, Tgl 24 Des 2013, sebuah penantian yg cukup lama. Hari itu pengumuman dari MOE Singapore, apakah gaby akan diterima atau tidak di Secondary School Singapore.
Gaby bangun subuh. Ia membenamkan wajahnya dilipatan lututnya dan menangis. Aku terbangun mendekatinya dan bertanya, "kenapa gab?". Aku membelai rambutnya, aku tahu beban ini berat bagi anak seusia Gaby. Kadang aku ragu apakah keputusan sekolah di SG adalah keputusan yg tepat atau tidak, terutama buat Gaby.
Gio dan Gia adiknya sudah lebih dulu sejak setahun yang lalu  sekolah di government school - Juying Primary School di daerah Jurong West, sementara Gia di Francis Asisisi Kintergarden, juga di Jurong West,  tinggal Gaby terus berusaha satu tahun ini dengan les dan preparation di lembaga kursus Ascensia  dan Oktober lalu adalah test AEIS (test utk siswa internasional di sekolah2 pemerintah Sinapura) yang ke tiga buat Gaby. 2 test sebelumnya Gaby masih belum di terima.
"Kalau gak lulus gimana pa?" Gaby terisak, membuyarkan lamunanku. "Gak apa-apa...Gaby sudah berusaha" kataku menguatkannya.
Aku merebahkannya untuk tidur kembali, menyelimutinya dgn selimut tipis untuk mengusir dingin. Aku menoleh pada Linda istriku yang ternyata telah terbangun juga  menyaksikan pembicaraan kami. Air mata kasih sayang seorang ibu membelah pipinya.
***
Jam 6 pagi, 24 Desember 2013, aku melompat dari tempat tidur. Saat itu anak2 dan istriku sedang berada di Jakarta dalam masa liburan. Gio dan Gia libur 1 bulan, sementara Gaby menunggu hasil testnya, pagi ini.
Aku membuka internet di smart phoneku, tapi aku tahu belum waktunya karena MOE SG akan merilis hasil ujian tepat jam 8 pagi. Jam 7 pagi WIB aku kembali membuka internet, aku melihat anak2 dan istriku masih tertidur lelap, dan aku berpindah ke luar rumah dekat car port.  Sebelumnya aku melirik Gaby, wajahnya yang sembab terlihat sangat lelah. Pasti dia bermimpi kemana mana, memikirkan hasil ujiannya yg tak tak bisa diprediksi.
Aku membuka website MOE SG dan masuk terus ke pengumuman AEIS. Aku memasukkan nomor Passport Gaby di kotak yang tersedia. Data loading....
Tiba-tiba muncul tulisan : We are pleased to inform you that you are success in your test. Name :  Gabriella Maddalena Murni, Hong Kah Secondary School, Express. Aku tak percaya, lalu membacanya sekali lagi dan baru yakin kalau itu memang benar.
Aku berlari masuk ke dalam rumah Op Gaby dan berteriak-teriak : " Gaby lulus...gaby lulus....". Aku mendobrak pintu kamar membangunkan Gaby, adek2nya dan istriku. "Gaby.....kamu lulus" aku memeluk dan menciumi Gaby. Gaby berurai air mata.
Istriku juga memeluk Gaby, memohan maaf kalau selama ini terlalu keras mendidik Gaby. Air matanya mengalir deras. Aku membayangkan perjuangan Linda mendampingi 3 anak kami di Singapore sementara aku bekerja di Jakarta. Itu bukan pekerjaan mudah.
Aku menunjukkan halaman internet pengumuman Gaby, Gaby kembali menangis, namun kali ini aku melihat wajahnya cerah bahagia.
Gia dan Gio yang sudah terbangun menatap adegan itu dengan heran. Ketika melihat kakaknya menangis, dengan cueknya Gio, anak kedua kami berkata ; " Kenapa Kakak Gaby nangis? Nggak lulus ya...?"
"Gioooooo....!!!!"
Kamipun berdoa mengucap syukur.  Air mata masih mengalir, tapi kali ini air mata bahagia atas jawaban Tuhan atas doa doa kami.
***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun