Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Rakyat Sindir Jokowi Tidak Cinta Tenaga Kerja Dalam Negeri

23 April 2017   12:52 Diperbarui: 24 April 2017   01:01 605 1


Dua hari yang lalu, Presiden Jokowi yang berada di PT Sritex menyindir orang Indonesia yang lebih doyan membeli produk asing dibandingkan produk dalam negeri. "Saya tahu banyak orang kita orang Indonesia kalau beli banyak barang merek luar negeri, beli di luar negeri pinginnya beli merek luar negeri, kemudian lihat di sini ada tulisan Made in Indonesia langsung batal beli. Ini jeleknya orang kita," kata Presiden Jokowi, Jumat 21 April 2017.

Padahal, menurut Jokowi, bangsa Indonesia harus bangga dengan hasil produk dalam negeri. Maka Jokowi ingin pemahaman rakyat yang suka beli merek luar negeri diubah.

Pernyataan Jokowi tersebut tidak salah. Tapi banyak masyarakat terutama netizen yang membandingkan ucapan Jokowi tersebut dengan rasa cinta terhadap tenaga kerja dalam negeri. Meski telah terjadi serbuan tenaga asing illegal dari China, Jokowi tidak menyindir atau menindak tegas. Malahan menyebutkan kalau jumlahnya hanya sedikit. Fakta yang ditemukan media ataupun aparat, jumlah tenaga kerja illegal itu cukup banyak.

Kalau Jokowi memang cinta dengan tenaga kerja dalam negeri, seharusnya bisa memberikan peringatan tegas atau memberikan perintah kepada aparat hukum. Paling minimal adalah pernyataan sebagai rasa cinta terhadap tenaga kerja dalam negeri.

Karena angka pengangguran masih tinggi di Indonesia, dengan masuknya tenaga kerja asing illegal, maka angka pengangguran akan semakin tinggi. Rata-rata tenaga kerja asing yang masuk tersebut bekerja diperusahaan yang berasal dari Negara mereka. Buat apa perusahaan banyak tapi yang mendapatkan keuntungan malah rakyat negara lain, dan kita sebagai tuan rumah hanya menikmati limpah dan melihat tanah kita dijadikan tempat memperkaya mereka.

Bagaimana kita mau membeli produk dalam negeri, kalau banyak yang masih mengganggur dan tidak mempunyai penghasilan. Ini yang harus dipahami oleh Jokowi, bahwa manusia nya dulu diselamatkan baru barangnya.

Jadi sindiran Jokowi tersebut seperti senjata makan tuan. Karena masyarakat akan menyindir balik kalau dia tidak cinta dengan tenaga kerja dalam Negeri yang merupakan putra-putri penerus pembangunan bangsa Indonesia.

Kalau Jokowi bersikukuh tidak ada serbuan, silahkan minta Menteri Tenaga Kerja menjelaskan, dia sendiri telah menangkap tentang keberadaan tenaga kerja asing illegal. Atau minta ke media yang telah melakukan investigasi, banyak mereka yang mempunyai barang bukti. Jangan hanya bersikukuh menurut data angka saja, karena kadang itu dilaporkan agar bapak senang.

Katanya pak Jokowi hobi blusukan dan tidak suka hanya mendengarkan laporan, nah itu laporan yang dilengkapi dengan video telah banyak. Apakah masih meragukan hal itu?. Kalau bapak masih mengaku tidak mengetahui, sebaiknya cepat ganti tim media atau pembantu bapak yang bertugas menampung informasi terkait hal itu, tidak becus dan hanya mendengarkan masukan dari pihak yang ingin bapak senang.

Perlu diingat pak Presiden, setiap tahun angka tenaga kerja kita terus bertambah. Jika tidak difasilitasi itu akan menjadi bom waktu, makin banyak yang nganggur, makin tinggi tingkat kriminalitas. Investasi boleh saja dikejar, tapi harus difikirkan juga bagaimana supaya keuntungan untuk masyarakat banyak lebih dominan. Jangan sampai hanya mengejar prestise investasi banyak masuk saja, tanpa ada dampak positif untuk rakyat.

sumber: Viva
sumber foto: sindonews

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun