Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Kapan Mama Pulang? Lebaran Kan Sudah dekat

1 April 2024   19:22 Diperbarui: 1 April 2024   19:27 147 5
Kapan Mama Pulang? Lebaran Kan Sudah Dekat.

"Mama kapan pulang? Rani sudah rindu. Lebaran kan seminggu lagi. Nii.., lihat Rani bersama Nenek nyiapin takjil lagi sebentar."
Rani memperlihatkan vidio call kepada Sufi ibunya.

"Sabar ya sayang. Mama pasti pulang lebaran ini. Tahun lalu Mama kan sudah janji. Sudah ya sayang. Mama harus kerja."

Sufi menutup hpnya. Air matanya meleleh di pipi. Sufi merasa teriris hatinya. Bagaimana tidak, anak satu-satunya harus ditinggal jauh ke negeri seberang untuk mendapatkan uang demi Rani.

Kisah Sufi bekerja ke luar negeri, bukan kisah yang diinginkan. Sufi masih teringat di waktu itu.

"Ma, aku dua hari lagi berangkat. Mohon jaga anak kita. Hanya dengan merantau kita bisa merubah nasib."

"Apakah tidak bisa ditunda Pa. Anak kita masih kecil. Dia butuh perhatian kita."

"Kesempatan tidak datang dua kali Ma. Yakinlah semua akan baik-baik saja."

Hari-hari berlalu. Tidak terasa sudah hampir setahun, Sufi tidak bertemu dengan suaminya Yanto.

Memang di awal-awal bulan, Yanto suaminya sering menghubungi. Demikian pula kiriman uang selama enam bulan lancar-lancar saja. Tapi mengapa kemudian di bulan ke delapan Yanto seolah hilang.

*****
Hingga disuatu hari, Sufi mendapatkan paket kiriman. Hatinya sangat bahagia. "Pasti oleh-oleh kiriman suamiku Yanto."pikirnya.

Tidak berpikir panjang bungkusan paket itu Sufi buka. Alangkah terkejutnya Sufi. "Apa-apaan ini? Apa mataku salah melihat?" Sufi memandangi poto itu.

Setelah Sufi agak tenang, dia membaca surat yang menyertai.
"Ma, maafkan aku. Aku sudah tidak milikmu lagi. Aku sudah melakukan pernikahan di sini, seperti dalam poto itu. Aku sudah hidup bahagia. Istriku tuan tanah disini."

Tanpa meneruskan, surat itu dirobek sekecil-kecilnya. Hatinya menjerit. Sufi tidak bisa menahan emosinya. Ia berteriak histeris. Sampai-sampai kedua mertuanya memandangi.

Sufi tidak menunggu hari esok. Sufi langsung bergegas balik kerumah orang tuanya, walau ia tahu ayah ibunya telah tiada. Ia ajak anaknya yang baru berumur 2 tahun.

*****
Karena ingin balas dendam kepada suaminya, Sufi akhirnya berangkat bekerja ke luar negeri. Ia tinggalkan anaknya yang saat itu baru berumur tiga tahun.

"Nek, Sufi berangkat kerja ya. Tolong Nenek jaga cucu dengan baik. Lebaran nanti pasti Aku pulang."
Demikian Sufi menitipkan anaknya.

Hampir dua tahun Sufi bekerja di luar negeri. Sufi teringat janjinya untuk bertemu Rani anaknya.

Tepat dua hari yaitu di hari minggu sebelum lebaran, Sufi diijinkan mudik ke rumahnya. Hatinya sangat senang.

Hari dinanti telah tiba. Pagi-pagi Sufi sudah sampai di Kampung Ciganjur. Kampung tempat kelahirannya. Kelihatan rumah masih sepi.

"Nek...., Nek..., ada dimana? Ni aku Sufi datang."
Sufi memanggil neneknya. Ternyata nenek sedang menyiapkan makanan untuk Rani anaknya.

"Puji syukur kau datang Sufi. Anakmu masih tidur. Silahkan ke kamarnya. Nenek memasak dulu."

Sufi bergegas ke kamar Rani. Didapatinya anaknya memeluk boneka terlelap tidur. Sufi terharu. Air matanya tak henti menetes. Diam-diam Sufi tidur disamping anaknya, sambil memeluk erat. "Rani, ini Ibumu sudah datang. Ibu sayang kamu nak."

Begitulah ibu dan anak menepati janjinya di hari yang sangat suci dan penuh berkah.





KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun