Pendidikan tidak hanya mentransfer ilmu (transfer of knowledge) tetapi juga mampu mentransfer nilai-nilai kebaikan (transfer of value) bahkan mampu merubah karakter peserta didik ke arah yang lebih baik.
Mendidik tidak bisa digantikan dengan kemajuan teknologi informasi tinggi. Kalau diperlukan itu merupakan salah satu media yang bisa membantu dikala dibutuhkan.
Tidak semua Pendidikan yang diberikan para pendidik mesti harus menggunakan teknologi terus. Kita juga mesti berpikir bagaimana dampak menggunakan teknologi terus menerus.
Pendidik harus bijak, dalam menangkap permasalahan dan mengkaji hal tersebut. Apakah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Bahkan sesuai atau tidak dengan situasi dan kondisi.
Saya teringatkan, bahwa seorang pendidik harus paham psikologis peserta didik. Pada kenyataannya banyak peserta didik lebih membutuhkan pendekatan yang sifatnya humanis.
Apa itu pendekatan huimanis?
Pendekatan humanistik menjelaskan bahwa pada hakekatnya setiap diri manusia adalah unik. Memiliki potensi individual dan dorongan internal untuk berkembang dan menentukan perilakunya.
Menurut Wikipedia, Humanistik adalaha salah satu pendekatan atau aliran dari psikologi yang menekankan kehendak bebas, pertumbuhan pribadi, kegembiraan, kemampuan untuk pulih kembali setelah mengalami ketidak bahagiaan, serta keberhasilan dalam merealisasikan potensi manusia.
Tujuan humanistik adalah membantu mengekspresikan dirinya secara kreatif dan merealisasikan potensinya secara utuh. (Abraham Maslow).
Disaat pandemi ini, sudah pasti pendekatan itu harus segera direalisasikan oleh seorang pendidik. Dengan beberapa Teknik yang harus disiagakan.
1. Melakukan komunikasi