Telepon kantor bolak-balik berdering dari orang yang sama yaitu suara kurir nan jauh disana menanyakan alamat lengkap yang akan dikirim barangnya, alamatnya lengkap tapi nomor rumahnya tidak berurutan, saat urutan teratur juga benar, nomor yang dituju terpotong jalan dan nama jalannya sudah berganti tidak seperti yang tercantum alamat penerima, di saluran telepon lain ada calon penerima barang yang marah-marah karena barangnya tidak tahu nyangkut dimana, berkali-kali menyampaikan keluhan tidak cepat ditanggapi, orang kantor sibuk memeriksa manifest barang tersebut dibawa siapa, lalu saat briefing pagi hari sebelum kurir berangkat mengirim surat dan barang, pada ngumpul didepan peta atau pinjam buku peta yang lengkap sampai ke jalan terkecil alias gang, biasanya ini untuk memastikan alamat yang dituju tidak salah jalan, drama itu terjadi sekitar 15 tahun yang lalu saat masih aktif bekerja di perusahaan logistik, ada beberapa tahapan masih menggunakan manual tanpa bantuan teknologi.
KEMBALI KE ARTIKEL