Hari ini, Rabu (8/10) arek-arek Suroboyo bersama TNI telah membuktikan, bahwa tuduhan tersebut salah besar. Dalam defile alutsista TNI yang digelar sebagai rangkaian HUT TNI ke-69, tank Leopard melaju dengan gagah di atas aspal Kota Surabaya. Tak ada aspal semburat saat dia lewat Pak Jokowi. Demikian juga, tak membuat jembatan kecil depan Makodam V Brawijaya ambles saat dia lewat Pak Jokowi. Padahal di atas dan di dalamnya telah dipenuhi warga yang menumpanginya.
Tak kurang jarak sekitar 15 km-an ditempuh. Demikiam juga dengan kendaraan-kendaraan tempur lainnya. Mereka bergerak beriringan mengitari seputaran Jl. R Wijaya ( depan Kodam V), Jl. Gajahmada, pertigaan Gunungsari, Jl. Joyoboyo, Jl. Darmo , belok kiri Jl. Bengawan, Jl. Kutai, Jl. Hayamwuruk, Jl. Kesatrian. Selanjutnya finish kembali ke Jl. R.  Wijaya (Komplek Makodam V Brawijaya).
Sekali lagi, tak nampak aspal semburat. Tak nampak jembatan ambles atau patah. Inilah bukti bahwa antara pernyataan dan fakta seharusnya perlu ada cek dan ricek. Jika yang bicara seorang siswa mungkin masih bisa dicerna. Tapi yang bicara (saat itu) adalah calon presiden. Ini adalah satu pelajaran berharga untuk ke depannya.
Kota Surabaya menjadi saksi. Bahwa tank Leopard memenuhi janjinya. Tak akan melukai sedikit pun aspal negeri yang membelinya. 18 unit Main Battle Tank Leopard 24A siap digunakan untuk bela negara. Selamat ulang tahun tentaraku. Jadilah 'Patriot Sejati, Profesional dan Dicintai Rakyat'.