Hiruk-pikuk kegiatan perdesaan telah tiada. Kesejukkan kampung halaman telah sirna. Keramahtamahan tetangga kanan kiri telah sepi tanpa sua. Bahkan cuitan yang dilontarkannya yang penuh do'a itu sudah tak terlihat oleh mata. Kini ku sudah harus dipaksa dan memaksakan diri untuk kembali ke perantauan. Sebuah tempat yang banyak memberikan arti sebuah kehidupan (
real life). Sehingga ku menjadi orang yang terbiasa melakukakn sesuatu dengan apa adanya.
KEMBALI KE ARTIKEL