Memilih pemimpin gampang-gampang susah.Beruntung gampangnya 2 X dan susahnya hanya sekali.
Dibawah ini hanyalah reka-reka bagaimana memilih secara terstruktur , dengan sekian banyak pertimbangan , dan memilih yang terbaik bagi masing masing. Yang pasti, setiap pemilih berhak dan bebas untuk menggunakan atau tidak menggunakan akal-budi, hati nurani dan imani.
Data dan informasi , menyangkut kenyataan perilaku kehidupan sang calon pemimpin, rekam jejak ( apa saja yang pernah dilakukan ) , agamanya, kemampuan / kecakapannya, kejujuran, keamanahan, keadilan, dan lain lain boleh diisi seluruhnya / tidak diisi sebagian , terserah masing masing pemilih. Faktor yang spesifik menjadi pertimbangan pemilih adalah , apakah “kepentingan spesifik dirinya” akan terpenuhidibawah pimpinan yang dipilihnya.
Sang Calon pemimpin dan Team Pemenangan wajar untuk berkampanye dan berjanji apa saja , agar sukses terpilih.
Para pemilih sebaiknya punya informasi & data, terkait perilaku nyata calon pemimpin yang akan dipilih, kecakapannya, rekam jejaknya.Sering hal ini dikatakan sebagai faktor , integritas, wawasan, kapabilitas, kompetensi , kenegarawanan, dan apa lagi.
Tulisan ini hanyalah opini dan berbagi. Kalau dianggap inspiratif , cobalah di explore lebih jauh. Kalau tidak cocok, tidak usah dipikirkan lebih jauh.
Sekedar berbagi opini, tulisan ini memang tidak menimbulkan “emosi” apa apa, karena hanya sebuah pola pikir semata.