selalu ku lupa mengingatmu walau aku tau kau sang rahulku..
dalam tidurku, tak lagi aku bermimpi tentang kita dan masa dimana kita pernah bercumbu dalam hempasan nafas yang terpagut..
ku layangkan pandangku sejenak ke cermin itu..
berharap kan menemukan secercah jiwa yang hilang entah kemana..
walau ku tau kau takkan ada disitu tapi aku selalu berharap, suatu saat akan ku temukan keangkuhan sinar matamu..
malam terus berulang dan waktu tak lagi bisa ku kejar..
detak jantung ini serasa melemah namun ku yakin akan ada diorama dalam mimpiku di malam-malam yang akan datang..
tak ingin lagi aku berhenti dan memandang cermin itu..
tak ingin lagi walau sedetik namun ku tak mampu melupakan pesonamu dan detik-detik yang pernah kita miliki.. mungkin kesadaranku tak lagi betah singgah di kepalaku..
mungkin dia lelah berpenda dengan bisingnya hati dan pikiranku..
atau karena aku adalah jiwa yang tak bertuan hingga engkau selalu bisa memenjarakan aku dengan sombongmu dalam cermin berbingkai emas??
kau lupa..
kau lupa bahwa aku jiwa tak bertuan..
karna tak bertuanlah maka jiwa ini bisa terbang kemanapun dia mau..
berpetualang dengan mimpi-mimpi jalanan dan singgah di tiap ruang-ruang kosong yang tak angkuh tuk direngkuh..