Manfaat mempelajari folklor ini masyarakat dapat mengetahui keberagaman adat istiadat yang masih dilakukan khususnya di Kabupaten Karawang.
Folklor yang masih ada di Kabupaten Karawang sebagai berikut:
1. Kaulinan budak lembur (oray-orayan)
folklor ini termasuk kedalam jenis folklor sebagian lisan karena pelaku melaksanakan kegiatan ini dengan cara lisan (ucapan) dan tindakan (kedua penjaga torowongan saling memegang tangan) untuk teknis kegiatan ini, Semua peserta berjajar rapi lalu maju ke arah torowongan sambil menyanyikan lagu (ray-orayan luar-leor mapay sawah).
2. Nyamut
Folklor ini termasuk kedalam jenis folklor sebagian lisan Nama nyamut ini artinya membajak sawah (tindakan) menggunakan kerbau. Pembajakan sawah ini berbeda dengan pembajakan sawah lainnya pada zaman sekarang pembajak sawah disajikan dengan alat praktis yang mana kebutuhan alatnya menggunakan mesin dan solar. Uniknya folklor ini ada tembang nyamut yang berbunyi (lisan)" euy minder" artinya pembelokan arah pada kerbau, sedangkan "ngiseur" artinya posisi kerbau terlalu samping dan petani menyuruh kerbau pergi ketengah. Selanjutnya ada bunyi "euy" yang artinya berani dan terakhir "Kiya kiya kiya" artinya ayo ayo ayo.
3. Ki Urat
Folklor ini termasuk kedalam folklor bukan lisan karena Ki Urat ini merupakan salah satu makanan tradisional yang dipercayai oleh masyarakat karena khasiat yang dapat menurunkan rasa sakit dan penyakit asam urat. Teknis memasaknya, siapkan daun Ki Urat kemudian potong saja bagian akarnya, lalu rebus (akar) dengan air sampai mendidih setelah selesai, minuman tradisional siap diminum (setelah bangun tidur atau sebelum tidur) lakukan secara rutin.