DPC PDI Perjuangan se Madura membagikan 50 ribu paket sembako kepada masyarakat kurang mampu. Kader yang bertugas langsung mendatangi rumah warga satu persatu pada Selasa (27/4).
Kegiatan ini merupakan bantuan dan kepedulian anggota DPR RI Dapil XI Madura Said Abdullah.
"Bersamaan dengan momentum Ramadan 1442 Hijriah di tengah pandemi Covid-19, Said Abdullah bersama DPC PDI Perjuangan se Madura, membagikan puluhan ribu paket sembako untuk masyarakat kurang mampu di Madura," kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Pamekasan, Nadi Mulyadi.
Dari total sebanyak 50 ribu paket sembako tersebut, masing-masing disalurkan melalui DPC partai politik (parpol) berlogo kepala banteng di setiap kabupaten di Madura.
Rinciannya sebanyak 6000 ribu paket di Bangkalan, 6000 ribu paket di Pamekasan, 6000 paket di Sampang dan sisanya disebar di Sumenep.
"Kita juga memberikan bantuan kepada masyarakat secara massif. Di antaranya pembagian masker, hand sanitizer, wastafel portable hingga penyemprotan cairan disinfektan di berbagai titik di Madura," ungkapnya.
 Bu
Menurutnya, paket sembako ini berupa beras, indomi, minyak goreng, garam dapur dan lainnya. Secara teknis proses pendistribusian kmelibatkan PAC di Madura, dan DPC dijadikan sebagai posko utama.
"Untuk paket sembako tersebut juga kita berikan kepada masyarakat kurang mampu, khususnya yang terdampak pandemi Covid-19. Semisal tukang becak, ojek, petani, lensia hingga penyandang disabilitas," sambung pria yang akrab disapa Nadi.
Sementara Said Abdullah menyampaikan aksi sosial tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat kurang mampu dan terdampak Covid-19. Termasuk bantuan uang tunai kepada Tim Satgas Covid-19 di Madura.
"Bantuan ini murni untuk mengurangi beban masyarakat akibat pandemi virus ini," kata Said.
"Harus door to door, tidak boleh menimbulkan kerumunan massa. Intinya harus Prokes. Dan, Melalui kegiatan ini kami berharap semoga dapat mengurangi beban masyarakat dan tentunya bermanfaat. Tidak kalah penting kami juga mengimbau masyarakat agar mentaati anjuran pemerintah dan MUI terkait virus ukuran nano ini," pungkasnya. (*)