Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa

Teori perkembangan moral yang dikemukakan Lawrence kohlberg

19 Januari 2025   07:11 Diperbarui: 19 Januari 2025   07:11 28 0


Lawrence Kohlberg adalah seorang psikolog yang mengembangkan teori perkembangan moral berdasarkan penelitian yang dilakukan pada anak-anak dan orang dewasa. Teorinya berfokus pada bagaimana individu menalar dan memahami konsep moralitas dalam berbagai tahap kehidupannya. Kohlberg mengembangkan teorinya berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan dilema moral, seperti "Dilema Heinz," untuk menilai tingkat perkembangan moral seseorang.

Tahapan Perkembangan Moral

Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkat utama, masing-masing dengan dua tahap, sehingga total ada enam tahap perkembangan moral.

1. Tingkat Prakonvensional (Pre-Conventional Level)

Pada tingkat ini, anak-anak menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan konsekuensi langsung, seperti hukuman atau hadiah.

Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan

Pada tahap ini, anak-anak menilai suatu tindakan sebagai benar atau salah berdasarkan konsekuensi hukuman. Mereka berusaha menghindari hukuman, bukan karena mereka memahami alasan moral di balik aturan, tetapi karena mereka takut akan konsekuensi negatif.

Tahap 2: Orientasi Instrumental dan Relativis

Pada tahap ini, anak-anak mulai memahami bahwa tindakan dapat menghasilkan manfaat pribadi. Mereka cenderung berpikir dalam kerangka "apa untungnya bagi saya?" Moralitas masih bersifat individualistik dan berpusat pada kepentingan pribadi.

2. Tingkat Konvensional (Conventional Level)

Pada tingkat ini, individu mulai memahami bahwa moralitas berkaitan dengan norma sosial dan harapan kelompok.

Tahap 3: Orientasi Kesepakatan Interpersonal (Good Boy/Good Girl Orientation)

Individu di tahap ini mulai mempertimbangkan niat di balik tindakan. Mereka ingin mendapatkan persetujuan dari orang lain dan mempertahankan hubungan baik dengan orang-orang di sekitar mereka. Norma sosial menjadi lebih penting dalam menentukan tindakan yang benar atau salah.

Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban

Pada tahap ini, individu lebih menghargai hukum, aturan, dan ketertiban sosial. Mereka percaya bahwa mengikuti aturan adalah hal yang benar karena aturan diperlukan untuk menjaga stabilitas dan keteraturan dalam masyarakat.

3. Tingkat Pascakonvensional (Post-Conventional Level)

Pada tingkat ini, individu mulai memahami prinsip moral yang lebih abstrak dan universal, melampaui aturan sosial dan hukum yang berlaku.

Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial

Individu pada tahap ini mulai menyadari bahwa hukum dan aturan sosial dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mencapai kesejahteraan umum. Mereka memahami bahwa dalam situasi tertentu, aturan mungkin perlu diubah untuk mencerminkan keadilan yang lebih besar.

Tahap 6: Prinsip Etika Universal

Pada tahap tertinggi ini, individu membuat keputusan moral berdasarkan prinsip-prinsip etika universal, seperti keadilan, hak asasi manusia, dan kesetaraan. Mereka mengikuti hati nurani mereka, bahkan jika itu berarti harus menentang hukum atau norma sosial yang tidak adil.

Implikasi Teori Kohlberg

Teori Kohlberg memiliki berbagai implikasi dalam bidang pendidikan, psikologi, dan etika. Dalam pendidikan, pemahaman tentang perkembangan moral dapat membantu guru merancang strategi pengajaran yang sesuai dengan tingkat moralitas siswa. Dalam psikologi, teori ini membantu dalam memahami bagaimana individu membuat keputusan moral sepanjang hidup mereka.

Namun, teori Kohlberg juga mendapat kritik. Salah satu kritik utama datang dari Carol Gilligan, yang berpendapat bahwa teori ini lebih menekankan aspek keadilan dan kurang mempertimbangkan aspek moral yang berbasis pada hubungan dan kepedulian. Selain itu, beberapa peneliti berpendapat bahwa teori ini terlalu fokus pada pemikiran rasional dan tidak cukup memperhitungkan faktor emosional dalam pengambilan keputusan moral.

Kesimpulan

Teori perkembangan moral Kohlberg memberikan wawasan penting tentang bagaimana individu memahami moralitas dan membuat keputusan etis sepanjang hidup mereka. Dengan enam tahap yang berkembang dari kepatuhan terhadap hukuman hingga prinsip etika universal, teori ini membantu menjelaskan bagaimana pemikiran moral seseorang dapat berkembang seiring bertambahnya usia dan pengalaman hidup. Meskipun mendapat beberapa kritik, teori ini tetap menjadi salah satu kerangka kerja utama dalam studi psikologi moral dan etika.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun