“Saya jatuh cinta pada batik. Waktu itu tahun 2009, saya tinggal di Solo. LOVE at the first sight. begitu banyak ‘cerita cinta’ yg tersibak di balik batik. Filosofinya, ragam motifnya, unsur seni-nya, sejarahnya. Pun batik juga menunjukkan betapa multi kulturalnya negeri ini – karena tiap daerah ternyata memiliki motifnya sendiri-sendiri. Tidak salah bila UNESCO menjadikan batik sebagai salah satu world heritage. Karena kecintaan ini pula, saya terinspirasi untuk membuat produk fashion dengan desain yang unik, original, bisa diterima kalangan anak muda (tidak berkesan ‘jadul’) dan dengan affordable price. Terciptalah QUINSHA yang saya buat dengan mengkombinasikan batik dengan bahan kaos cotton combed, katun atau chiffon.” (Arina Utami, Owner Quinsha Batik)