Malam usai ngaji
Al-Hikam di pondok pesantren Ngangkruk asuhan Kyai Ahmad, Kang Ngatman menyandarkan sepeda bututnya di dinding gedhek rumahnya. Meski hanya lulusan SD, Kang Ngatman memang rajin mengaji di pesantren itu. Mungkin karena 'dendam' tidak bisa melanjutkan sekolahnya, dalam urusan mencari ilmu, dia seperti sapi yang hidup di gurun pasir dan sangat kehausan, sehingga ilmu apa saja yang diajarkan Kyai Ahmad, dilahapnya.
KEMBALI KE ARTIKEL