Berbicara tentang idealisme dalam sebuah film, --meminjam gaya Ustadz Zainuddin MZ-- sungguh rumit, bin kompleks, alias pelik. Mengapa? karena setiap kepala mempunyai standard ukuran dan rasa alias
sense yang berbeda-beda. Lalu, bagaimana jika terjadi tarik-menarik antara produser sebagai pemegang kekuasaan finansial dalam sebuah film dengan sutradara sebagai 'peramu' produk dalam hal ini film? Mari kita bincangkan dengan santai walau
nggak terasa pening, tentu jangan lupa sambil ngopi.
KEMBALI KE ARTIKEL