Dampak dari kurangnya apresiasi sangat terlihat dari tingkah laku anak itu sendiri. Biasanya anak akan haus validasi dan mencari-cari pengakuan dari orang lain bahwa dia mempunyai potensi lebih. Anak juga akan kehilangan semangat belajarnya karena ia berpikir bahwa apa yang sudah ia lakukan itu sia-sia. Hilangnya rasa percaya diri pada anak juga menjadi salah satu akibat dari kurangnya apresiasi. Anak akan menjadi tertutup dan tidak mau mengutarakan pendapatnya.
Pemberian apresiasi pada anak dapat berbentuk material atau psikologis. Dalam bentuk material, orang tua dapat memberikan apresiasi berupa pemberian hadiah yang diinginkan, memberikan uang tambahan, dan memenuhi fasilitas belajar. Sedangkan dalam bentuk psikologis, orang tua dapat memberikan pujian, perasaan bangga, memberikan kasih sayang, dan memberikan nasihat yang membangun anak.
Apresiasi akan hal-hal kecil sangat berarti bagi anak karena dapat membangun karakter anak yang percaya diri, berani dalam mencoba hal baru dan menjadi motivasi anak untuk terus berkembang. Anak akan merasa dihargai dan diakui usahanya ketika orang tua memuji kerja keras mereka. Hal ini membantu mereka memahami bahwa setiap langkah, sekecil apapun, memiliki nilai yang patuk dirayakan. Apresasi juga dapat membantu meningkatkan kemampuan untuk menghadapi tantangan, karena dengan memberi apresiasi, anak akan menghargai setiap proses bukan hanya hasil akhir saja.
Para orang tua juga sebaiknya jangan terlalu memaksakan kehendaknya. Terkadang bakat dan potensi anak memag tidak sesuai dengan harapan orang tua. Namun, sebagai orang tua seharusnya mendukung apapun yang dilakukan anaknya selama itu masih hal yang positif.