Ketiga kata di atas merupakan aspek penting yang perlu disinergikan demi mencapai/ menggali potensi diri yang kita inginkan. Antara satu dan lainnya saling mendukung satu sama lain membentuk pribadi yang tangguh dan juga cerdas.
Rasa malas yang sering menggaung dalam diri membuat semua kerja dan aktivitas terhambat. Tak dipungkiri rasa ini kerap kali datang dikala segala agenda menuntut kita untuk menyelesaikannya sehingga menumpuklah amanah-amanah kita yang mungkin saja terbengkalai karenanya, astaghfirullah.
Doa dan dzikirlah yang menggugah semangat dari serangan "malas" yang mencoba merasuk. Disaat kita bangun pagi pun rasa malas kian merayu diri kita hingga subuh pun terlewat begitu saja. Padahal, justru sejuknya subuh itulah yang mendatangkan inspirasi-inspirasi serta penyegaran otak yang merasuk tanpa kita duga. Di keheningan subuh itu pula malaikat-malaikatnya turun membagikan rezki dan berkah bagi orang-orang yang menunggunya dengan munajat panjang di subuh menjelang fajar menyingsing. Maka untuk menyerang kemalasan itu, maka bacalah do'a " alhamdulillaahilladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur...'', lalu baca istighfar atau Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas di kala kemalasan mengganggu aktivitas subuh kita.