Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Apa Arti dari 'Asian Value' dan Bagaimana Kaitannya dengan 'Politik Dinasti' dan 'Human Rights'?

7 Juni 2024   21:14 Diperbarui: 7 Juni 2024   21:14 701 2
Dalam konteks podcast Panji Pragiwaksono, istilah "Asian Value" merujuk pada serangkaian nilai-nilai politik yang dipromosikan sebagai alternatif terhadap nilai-nilai politik Barat seperti hak asasi manusia, demokrasi, dan kapitalisme. Nilai-nilai ini menekankan pentingnya komunitas dan keluarga, disiplin, kerja keras, berhemat, prestasi pendidikan, keseimbangan kebutuhan individu dan masyarakat, serta penghormatan terhadap otoritas. Topik ini menjadi viral di media sosial setelah dibahas dalam podcast "Total Politik" bersama Pandji Pragiwaksono.

Asian Value dan Dinasti Politik
"Asian Value" menjadi topik hangat setelah Pandji Pragiwaksono mengangkatnya dalam podcast "Total Politik." Dalam episode berjudul "Pandji Pragiwaksono Kaget Sama Jurus Andalan Prabowo?" yang tayang di YouTube pada 4 Juni 2024, Pandji menanyakan tentang dinasti politik kepada dua host, Arie Putra dan Budi Adiputro. Arie berpendapat bahwa dinasti politik sah-sah saja berdasarkan nilai-nilai Asia dan human rights. Nilai-nilai Asian Value ini menekankan pentingnya kebersamaan dan harmoni sosial, serta penghormatan terhadap otoritas dan struktur hierarkis dalam keluarga dan masyarakat.

Apa Itu Asian Value?
Nilai-nilai Asia, atau "Asian values" adalah serangkaian nilai yang dipromosikan sejak akhir abad ke-20 oleh beberapa pemimpin dan intelektual Asia sebagai alternatif sadar terhadap nilai-nilai politik Barat. Para pendukungnya mengklaim bahwa perkembangan pesat ekonomi banyak negara Asia Timur pasca Perang Dunia II disebabkan oleh budaya bersama mereka, terutama yang berasal dari warisan Konfusianisme. Nilai-nilai yang sering disebutkan meliputi disiplin, kerja keras, hidup hemat, prestasi pendidikan, keseimbangan kebutuhan individu dan masyarakat, serta penghormatan terhadap otoritas.

Asian Value dan Modernitas
Klaim tentang manfaat nilai-nilai Asia mendapat perhatian khusus pada awal 1990-an, ketika tokoh politik terkenal seperti mantan perdana menteri Singapura Lee Kuan Yew menyatakan bahwa nilai-nilai ini bertentangan dengan nilai-nilai Barat. Mereka berpendapat bahwa nilai-nilai Barat, seperti hak asasi manusia dan demokrasi, cenderung menumbuhkan individualisme berlebihan dan legalisme, yang bisa mengancam tatanan sosial dan menghancurkan dinamisme ekonomi. Dalam konteks ini, nilai-nilai Asia dianggap lebih cocok untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Asian Value dalam Kontroversi Politik Dinasti
Pembahasan tentang nilai-nilai Asia dalam podcast "Total Politik" juga mencakup kontroversi politik dinasti. Pandji Pragiwaksono mengungkapkan bahwa dinasti politik bisa merusak demokrasi karena cenderung mempertahankan kesalahan penguasa sebelumnya yang merupakan anggota keluarga. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun