Sejak kecil kita sudah didoktrin untuk menggapai mimpi setinggi langit, seperti pepatah Melayu, "Gantungkan cita-citamu setinggi Bintang di Langit, Dan janganlah cita-citamu setinggi Langit-langit!" Kita sudah diajarkan untuk menggapai mimpi yang meninggalkan manfaat bagi generasi kini maupun mendatang. Cita-cita pemuda hadir dengan adanya keresahan dan kegelisahan untuk memperbaikinya, tentu dengan tujuan berguna bagi nusa dan bangsa.
Generasi milenial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia dikisaran 15-34 tahun. Generasi muda tentu mempunyai semangat dan potensi yang besar bagi masa depan. Pemuda masa perjuangan dan pemuda masa kini tentu mempunyai peran yang berbeda. Namun, watak dan sifat yang melekat pada diri pemuda memiliki konsistensi  untuk menghadapi tantangan zaman yang berubah. Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya. Pemuda-pemuda milenial yang hidup dengan melihat kemunculan dan perkembangan teknologilah yang harus berperan dan turut andil memajukan bangsa dan negara saat ini.
Berbicara terkait legecy, jika dikaitkan dengan pemuda adalah hal yang penting. Legecy memiliki makna bahwa warisan yang ditinggalkan seseorang untuk generasi yang akan mendatang. Sebagian orang mungkin beranggapan terlalu muda jika berpikir warisan, namun legecy bukanlah hal yang singkat dicapai. Perlu dicicil sedikit demi sedikit tanpa menunggu nanti. Orang yang beruntung adalah orang yang hidup di masa kini yang berpikir maju untuk kebaikan dirinya maupun orang lain.
Lakukan saja apa yang bisa dilakukan hari ini tanpa menunggu besok bahkan menunggu sukses karena akan sulit mewujudkannya. Apakah Anda termasuk orang yang menunggu sukses untuk merasa berguna bagi orang disekitar maupun masyarakat? Bukan itu yang dimaksud legecy. Untuk bisa memberikan manfaat kepada banyak orang bisa melakukan dari hal yang kecil sesederhana membagikan postingan motivasi kehidupan di media sosial. Hal kecil itulah yang akan membuat nilai-nilai kehidupan yang besar jika dilakukan terus menerus.
Pemuda bisa melakukan apa saja yang mereka ingin lakukan. Kemana saja yang ingin mereka jelajahi. Bersama siapa saja mewujudkannya. Yang paling penting adalah menentukan apa yang akan ia wariskan atas apa yang ia resahkan masa kini dengan cita-cita untuk mewujudkannya, maka hal baik akan datang kepada orang yang bekerja keras.
Seorang mahasiswa dapat berperan sejak di masa perkuliahan dengan bersungguh-sungguh menuntut ilmu. Kelak ketika ia sudah terjun ke masyarakat dengan ilmu itu, ia akan lebih bermanfaat. Selain pada bidang akademik, mahasiswa juga bisa mengikuti kegiatan-kegiatan di luar perkuliahan yang dapat meningkatkan kemampuan softskillnya, misalnya mengikuti HMP, UKM, maupun organisasi lingkup kampus maupun luar kampus. Volunteer adalah salah satu peran mahasiswa dalam bermasyarakat. Dengan tenaga dan pikirannya mereka bisa berdedikasi dan memberikan manfaat untuk kemajuan bangsa dan negara. Seperti halnya di Solo banyak sekali event-event tingkat kota yang rutin dilakukan setiap tahun. Mahasiswa dapat berkontribusi sebagai bentuk sumbangsih pemuda memajukan dan meneruskan tradisi hingga generasi mendatang.
Jiwa nasionalisme pemuda harus digaungkan sebagai bentuk kecintaan kepada negara Indonesia sebagai tanah kelahiran dan akan menjadi tempat akhir menutup mata. Pemuda dapat memberikan sumbangan yang siginifikan bukan berarti harus luar biasa yang membuat decak kagum, tetapi dapat dimulai dari usaha kecil dan biasa-biasa saja yang muncul dari dalam lubuk hati dan penuh kasih sayang. Tindakan yang diciptakan ini sesuai dengan kepiawaian dan potensi yang mereka miliki yang patut dikembangkan.
