Meruncing tipis seolah rapuh
Membendung tinta yang berjejalan hendak keluar
Menjebol barikade lalu tertumpah
Meluber berlimpah
Menutup goresan-goresan sebelumnya
Serupa itulah riuh kepalamu
Berlaksa kehendak terus menyerbu
semua menuntut dilaksanakan tuntas
Mengetuk-ngetuk dinding otak hingga robeklah mukosa
Mendesak lalu berlompatan keluar
Ide-ide serupa panah tajam melesat lepas kendali
Melanda segala membabi buta
Sebenarnya, barikade siapa hendak kau robohkan
Ambisi membutakan hingga tak sadar
Kau telah ditinggalkan
Sedangkan kau sibuk merudal yang kau kira penghalang
Jejak pikiranmu makin tak terbaca
Sebab yang terlihat hanyalah hitam terblontang-blonteng