Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Senyuman Istriku Membuat Kecut Hatiku

3 November 2020   21:59 Diperbarui: 3 November 2020   22:09 170 19
Bertukar peran atau berbagi peran suatu frase aktif, mempunyai arti yang hampir sama kira-kira melakukan pekerjaan yang lazim  orang lain lakukan, sementara itu orang lain juga mengerjakan yang biasa kita kerjakan. Untuk besar kecilnya atau lama dan sebentarnya setiap orang dan pasangannya pasti mempunyai kesepakatan bersama yang tidak tertulis.

Kalau diterapkan dalam keluarga tentunya pekerjaan istri dikerjakan suami. Dan pekerjaan suami dikerjakan istri. Anak-anak seperti biasa, akan melakukan hal berbeda dari yang biasa dikerjakannya. Jikalau pada hari-hari anak lebih sering bermain gadget, satu hari saja disuruh membuat barang mainan.

Pada umumnya rutinitas istri dari pagi hari adalah menyiapkan sarapan. Setelah suami pergi mencari nafkah dan anak-anak berangkat bekerja, maka ibu yang baik ini akan melanjutkan pekerjaannya, yaitu bersih-bersih rumah, mencuci, pergi ke pasar untuk berbelanja dilanjutkan menyeterika. Disambung menyiapkan lagi masakan untuk makan siang.

Jikalau Suami dan anak sudah pulang dan makan siang pun selesai, dilanjutkan merawat tanam atau bersih-bersih. Setelah makan malam usai masih harus mendampingi anak belajar. Ketika malam menjelang dan anak sudah tidur ada kewajiban lagi, mendampingi suami di tempat tidur mestinya. Bentuk pengulangan pekerjaan seperti mitologi Yunani Sisipus yang harus mendorog batu hingga ke puncak gunung, kemudian jatuh lagi ke dasar jurang, kemudian didorong lagi ke puncak jatuh lagi demikian seterusnya.

Rutinitas seorang istri sebagai ibu rumah tangga yang tidak dianggap oleh sebagian orang sebagai suatu pekerjaan. Karena tidak menghasilkan gaji. Lain halnya dengan suami yang mencari nafkah kemudian mendapat uang, entah itu dalam hitungan harian, mingguan, atau gaji perbulan. Padahal untuk ukuran zaman sekarang seorang istri banyak juga yang mempunyai pekerjaan.

Sehingga untuk bertukar peran akan disempitkan saja pada umpama suatu hari yang senggang. Dan itu berlaku untuk suami yang bekerja dan seorang istri yang juga bekerja. Kalau diambilkan contoh artis yang tidak tahu cara mengupas buah salak akan menjadi keenakan si suami.

Pada suatu saat, setelah bersepeda dengan jarak yang tidak panjang alias gowes tipis-tipis. Rencana yang telah disusun pada hari sebelumnya dimulai. Pada hari biasa setelah bersepada dan istrirahat sejenak istri yang membeli sarapan maka sayalah yang membelikannya. Dan ketika tiba mencuci ya tinggal masukkan ke mesin cuci, tinggal bilas dikeringkan dijemur. Selesai.

Dan ketika saatnya akan berbelanja ke pasar, terjadilah dialog yang agak menyindir. Karena pernah suatu hari saya ke pasar dan berbelanja, bukannya dapat barang murah malah berlipat-lipat mahalnya, jikalau 1 ikat bayam bisa dibeli oleh istri  Rp1000 terbeli oleh saya Rp.5000 tiga ikat. Menurut saya sudah murah, belum satu kilogram daging ayam, pisang, dan bumbu dapur lainnya. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun