menyusur tiap ketuban
memecahkan dendam memenjarakan renjana
menyisakan hina
dustamu berpuing luka
sesepah durjana pun enggan bertabik salam
mengendap di tiap lidah berdaki
hingga menyamakan diri tokoh
berbisa raja anta putra Bima
kau mengira sama?
namun sungguh tak sepadan
putra bima tahu kala dirinya pasti terbunuh karena tipu daya
sementara itu kau apa?
membusa mulut penuh muslihat
menikam kawan menjilat lawan
racun kata dari perduperdu berduri telah dianggap nujum
dijadikan nurbuat penghantar tidur
pendendang berita
penguntai amsal
lantas apa Jadinya?
siapakah kini pendusta
siapakah kini penenun jiwa
semuanya bersatu pada malam gerhana
Antareja Putra Bima dalam pewayangan versi Jawa