Manusia berpakaian pada hakekatnya menutupi aurat, minimal melindungi bagian vital dan dianggap tabu sehingga orang lain terlarang untuk melihatnya. Perkembangan pakaian yang melekat di kulit manusia adanya keinginan agar estetika juga menyertainya, tidak hanya sekadar kain digulungkan ke tubuh. Nenek moyang orang nusantara terkenal dengan budayanya membuat gambar-gambar pada kayu, batu,dan candi mencoba mentransfernya ke pakaian yang dikenakan agar lebih indah sekaligus memberikan nuansa sakral.
Dan bentukan estetika yang digambarkan di pakaian itu kita kenal dengan batik. Dari kata bahasa Jawa amba yang berarti menulis dan tik yang berarti titik (wikipedia). Di Indonesia sendiri hampir tiap daerah mempunyai kerajinan batik. Dan kekhasan motif adalah kekayaan budaya lokal yang dimiliki. Budaya itu sendiri mewakili tingkat kecerdasan dan kemajuan pola hidup yang dimiliki oleh penganutnya. Sehingga kecerdasan itu juga akan mencerminkan kearifan-kearifan yang dimiliki oleh masyarakatya.
KEMBALI KE ARTIKEL