Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Angin Lima Menit

30 April 2024   12:55 Diperbarui: 30 April 2024   12:59 160 3

Tukang bangunan tengah berjibaku memaku
sebuah seng sebagai atap warung,
terdengar angin gemuruh dari arah timur  berlarian,  
begitu kencang menendang-nendang,
panik membalut muka mereka
pasukan di aba-aba
"ayo turun ada bahaya !"

Angin semakin meluapkan emosinya,
Lima menit  menjelma tinggi hati
atap seng yang baru saja dipasang
dihajar, ditendang, di buang,
gafalum yang dipeluk paku
tak mampu menepis semangat angin
 Ia  begitu mampu dan  mudah menyapu.

penjual di depan warung dihantam seng.
Kekuatan angin bukan lagi kaleng-kaleng,
pelipis penjual terluka.
Dibawalah ke puskesmas seketika.

Lima menit kemudian usai kejadian,
relawan berduyun-duyun
membersihkan puing-puing bangunan
merapikan, menjaga lingkungan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun