Salah satu petani cabai di Desa Bontosunggu, Kecamatan Bontonompo Selatan, Kabupaten Gowa, Subair mengatakan, dirinya saat ini meraup untung yang lumayan dibanding panen sebelumnya.
"Alhamdulillah, harga cabai naik. Panen sebelumnya saya tidak mendapat untung banyak karena saya panen pas harga cabai turun, tapi saat ini saya bisa meraup untung yang lumayan.". Kata Subair.
Subair mengaku, ia memiliki lahan seluas 14 are untuk ditanami cabai rawit. Dalam sekali panen, ia bisa menghasilkan sekitar 279 kg cabai. Dengan harga jual saat ini, ia bisa meraup keuntungan bersih sekitar 25 juta.
"Saya bersyukur karena harga cabai naik. Ini bisa membantu memperbaiki perekonomian keluarga," ujar Subair.
Kenaikan harga cabai disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain berkurangnya pasokan cabai dari petani akibat musim kemarau, meningkatnya permintaan cabai dari masyarakat, dan adanya spekulasi harga oleh oknum pedagang.
Meski menguntungkan bagi petani, kenaikan harga cabai juga berdampak pada masyarakat konsumen. Hal ini karena cabai merupakan salah satu bahan pokok yang dibutuhkan dalam sehari-hari.