Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Salam Satu Jari atau Dua Jari: Ketika Indonesia Berpesta Demokrasi

24 Juni 2014   11:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:22 125 3


Negeri kita ini sedang dimanjakan oleh kebebasan berdemokrasi. Semoga tidak kebablasan menjadi demo dan crazy. Hehehe.

Semua orang dari segala lapisan serentak melabuhkan pandangannya pada dua pasangan Capres-Cawapres ini: Salam Satu Jari ataupun Salam Dua Jari. Sebagian telah mantap dengan pilihannya. Sebagian lagi masih "galau" dan berpindah-pindah, sebagian lainnya sudah mantap golput. Silahkan saja.

Teringat obrolan demi obrolan di kampus saya. Sementara para dosen dan jajaran struktural kampus berwarna warni dalam melabuhkan hatinya, meletakkan harapannya. Para karyawan pun tidak kalah heboh. Pernah saya kebetulan semobil dengan para satpam dan para petugas kebersihan. Ternyata di saat heboh debat dan heboh black campaign, mereka seolah tak ambil pusing. Malah, sudah terlebih dahulu menyumbangkan puluhan ribu rupiah ke rekening salah satu pasangan. Hehehe.

Saya sih, senyam senyum saja dalam hati. Kampanye terus disuarakan. namun saya dan keluarga sepertinya sudah mantap dengan salah satu pasangan Capres dan Cawapres. Selebihnya, silahkan berpesta Demokrasi. Saya lebih suka dan bangga dengan orang-orang Indonesia yang menjatuhkan pilihan dan berani mengambil resiko memilih daripada yang terus mengambang, namun merasa terus memiliki hak untuk mengomel dan berteriak-teriak tidak keruan ketika Capres-Cawapres terpilih nantinya kurang memenuhi harapan-harapannya.

Jadi Saudaraku, Salam Satu Jari ataupun Salam Dua Jari?

Silahkan :)

Selamat Berpesta Demokrasi, Indonesiaku! :)

Berhenti merendahkan salah satu dari pasangan Capres-Cawapres, karena salah satu dari pasangan itulah yang nantinya menjadi Pemimpin di Negeri Ini. Stop Black Campaign dan menyerang kelemahan pasangan yang tidak Anda dukung. Hal itu justru menjadi bumerang bagi Anda sendiri, arena orang yang kuat adalah orang yang mampu memuliakan orang lain. Insya Allah.

Selamat memilih!

Salam damai!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun