Untuk menenangkan keluarga Ruyati, memang harus begitu, bilang saja Ruyati sudah masuk surga bersama korban pemancungan lain. Moga2 saja Ruyati masuk surga betulan. tapi apakah pemancung Ruyati itu tak mau masuk surga juga. Kalau mau masuk surga juga, kenapa memancung orang tanpa sepengetahuan keluarga Ruyati, bahkan Pemerintah RI juga tak diberi tahu. Ada kesan menyembunyikan sesuatu. Ada kesan takut diketahui oleh khalayak. Ruyati memang tak sendirian, banyak korban pemancungan yang dilaksanakan hanya kepada kaum duafa. Coba kalau orang saudi yang membunuh TKW, alasannya TKW itu sakit, padahal ia mungkin tak mampu bayar gaji TK sehingga TKW itu dibunuh begitu saja. Kalau tak mampu bayar PRT kerjakan saja sendiri, pekerjaan mencuci, memasak, menyapu lantai, contohlah anak Nabi (Siti Fatimah) yang tak pakai pembantu rumah tangga
Alasan kedua jenazah Ruyati tak mungkin dibawa pulang adalah karena memang sudah peraturan disana. Korban pemancungan sudah masuk surga, Nah karena surga mungkin milik orang saudi, maka jenazah yang mati di sana tak boleh di bawa pulang, harus dikubur di sana., jangan ngacak2 surga gue deh. Mungkin begitu.
Tapi sepertinyua alasan pertama yang lebih masuk akal. Jenazah itu sudah bercampur dengan jutaan jenazah lain. Saudi mau cuci tangan. Nyawa PRT berapa sih harganya. Bayar saja. Habis perkara. Gitu aja kok repot.
Gusti Allah mboten sare mas... (Tuhan tidak tidur).