Hari Film Nasional, Bedah Sejarah Perfilman dan Diskusi Film Istiqlal di Museum Penerangan
2 April 2024 02:13Diperbarui: 2 April 2024 02:1844523
Dalam memperingati hari Film Nasional pada 30 maret 2024, Kompasianer Movie Klub (Komik) bekerja sama dengan pihak Museum Penerangan, untuk mengadakan acara nonton bareng sekaligus bedah film berjudul Istiqlal langsung dengan sutradaranya di Taman Mini Indonesia Indah.
Acara ini digelar pukul 16:00 WIB di auditorium Museum Penerangan dengan beberapa rangkaian acara yaitu, games kahood, penjelasan mengenai sejarah perfilman Indonesia, Nonton bareng, Diskusi film Istiqlal bersama Sutradara, buka puasa bersama.
Ketika kita merayakan sesuatu perayaan alangkah baiknya jika kita terlebih dahulu mengenal siapa dan apa acara yang akan kita rayakan. Kebetulan pada perayaan kali ini adalah tentang Hari Film Nasional maka terlebih dahulu kita mengulik siapa tokoh dibalik dari adanya Hari Perfilman ini.
Biografi Bapak Film Indonesia Beserta Peninggalannya
Tokoh dibalik Hari Film Nasioanal adalah Bapak Usmar Ismail, berikut biografinya.
Lahir di Sumatra Barat, Bukit Tinggi pada 20 Mei 1921. Usmar Ismail merupakan seorang keturanan dari bangsawan. Usmar Ismail pernah bersekolah di HIS ketika SD, SMP di MULO kemudian SMA di AMS Yogyakarta.
Selama di Yogyakarta, Usmar Ismail mengikuti esktrakulikuler film yang saat itu disebut komunitas sandiwara bersama Bapak Rosihat Anwar.
Setelah Usmar Ismail lulus pada tahun Revolusi kemerdekaan tepat sebelum memulai karirnya pada industri perfilman, beliau sering menulis sebuah sekenario, dan kemudian tergabung sebagai seorang tentara dibagian Intelijen dengan pangkat Mayor.
Tidak lama kedudukannnya sebagai Inteligen diketahui oleh Belanda pada saat itu, kemudian Usmar Ismail ditangkap dan dipenjarakan oleh pasukan Belanda di rutan Cipinang.
Setelah dirinya keluar dari penjara, Usmar Ismail kemudian kembali fokus pada industri film di tahun 1950 yang mana kemudian ia mendirikan Persatuan Perfilman Indonesia atau bisa kita sebut (Perfini).
Sebelum dirinya menjadi seorang Sutradara Usmar Ismail dahulu sempat menjadi asisten Sutradara yang mana dari sana ia belajar dan berkembang semua dasar perfilman meskipun jika dibilang beliau ini memiliki privilege dari orang tuanya.
Bapak Usmar Ismail kemudian wafat pada tahun 1971 dengan meninggalkan beberapa karya film.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.