Prodi Informatika / Universitas Muhammadiyah Malang
Apakah Game Indie Masih Relevan?
Game indie, kependekan dari Independent Video Game merupakan video game yang biasanya dibuat oleh individu atau tim pengembangan yang lebih kecil tanpa dukungan finansial dan teknis dari penerbit gim besar, berbeda dengan kebanyakan gim "AAA" (triple-A). Istilah ini muncul seiring dengan berkembanganya industri game yang kini kian melekat dalam kehidupan kita.
Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan dunia teknologi informasi tidak bisa dipungkiri lagi telah berkembang sangat, sangat cepat. Komputer yang dulu hanya bisa dimiliki oleh perusahan - perusahaan besar kini telah dimiliki oleh semua orang dalam bentuk smartphone. Ini bukanlah hanya mengubah lanskap sosial budaya tapi juga kebutuhan yang dulunya tidak penting menjadi kebutuhan pokok masyarakat modern.
Salah satu kebutuhan itu adalah hiburan yang tentu saja telah meluas ke dunia digital. Video game yang merupakan salah satu bentuk hiburan pertama di dunia digital telah muncul sejak tahun 1950-an dan mencapai popularitas arus utama pada 1970-an dan 1980-an, ketika video game arcade, konsol game, dan game komputer rumahan diperkenalkan ke masyarakat umum.
Saat itu dibutuhkan usaha yang besar untuk membuat satu game. Dikarenakan setiap game dalam dalam pembuatanya berbeda satu sama lain karena tidak adanya open source gratis yang bisa digunakan oleh semua orang untuk memulai membuat sebuah game. Salah satu resource penting adalah game engine seperti Unreal Engine, Cube, Unity dan sebagainya yang merupakan sistem dasar yang menyediakan fungsi - fungsi yang dibutuhkan dalam sebuah game sehingga developer hanya perlu fokus dalam membuat game yang menarik tanpa harus mengerti keseluruhan proses game berjalan pada komputer.
Sekarang engine game telah banyak tersedia di internet bisa digunakan oleh siapapun. Hal ini membuat pengambangan game semakin mudah. Sehingga pengembang yang cukup mahir dapat membuat game seorang diri tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Statiskta.com mencata bahwa steam yang merupakan platform publisher game telah mempublish lebih dari 10.000 game baru yang telah terpublikasi pada tahun 2020 saja, 4.000 lebih banyak dibandingkan tahun 2019. Ini merupakan peningkatan yang cukup signifikan karena pada umumnya tidak mudah.
Selain semakin mudah pembuatannya, game yang semakin populer juga diakibatkan kemampuan komputer yang semakin canggih dan mudah dijangkau baik untuk PC maupun smartphone sehingga menciptakan audience yang lebih besar. Inilah yang membuat game indie semakin menarik bagi para pengembang muda yang ingin terjun ke dunia pengambangan game.
Baik karena passion atau keuntungan finansial setiap tahunya tidak sedikit pengembang yang bercita-cita untuk membuat video game yang bisa disebut milik sendiri. Namun, disisi lain video game juga telah menjadi sangat besar sejak awal pengemabangannya. Video game bukan lagi hanya game sederhana yang sering kita mainkan saat kecil, tapi merupakan industri yang menarik hampir semua lapisan masyarakat sehingga perusahan video game menjadi merupakan hal yang bisa.
Meskipun begitu ada hal yang membedakan antara indie games dan game triple-A selain tentang independensi atau dukungan perusahaan besar yaitu keunikan yang melekat pada game-game yang dibuat dengan kreativitas dan passion pengembang saat membuatnya. Seperti yang dibuktikan oleh analisis yang dilakukan oleh Febrianta, Widiyanesti, dan Robbiansyah pada platform steam menunjukkan bahwa "story", "character", "music", dan "art" termasuk istilah yang sering muncul di antara topik-topik dominan pada ulasan-ulasan game indie.
Reference :
https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_video_games
https://www.statista.com/statistics/552623/number-games-released-steam/
https://en.wikipedia.org/wiki/Indie_game
M. Yudha Febrianta, S. Widiyanesti, S. Robbiansyah Ramadhan. "Analisis Ulasan Indie Video Game Lokal pada Steam Menggunakan Analisis Sentimen dan Pemodelan Topik Berbasis Latent Dirichlet Allocation". Â Vol 7, No 2 (2021).