Anehnya ketika pepaya di kebun musim berbuah, beliau justru memberikan kami menyantap buah matangnya pada pagi hari. Tetapi dikasih kuah santan kental, dibubuhi sedikit garam, plus gula kalau kebetulan lagi punya. Gulanya gula aren. Sebab emak tak mampu membeli gula pasir yang harganya tidak terjangkau oleh kantong.
Uenaknya luar biasa.
KEMBALI KE ARTIKEL