Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Dicari: Pemimpin Indonesia Masa Depan!

10 Agustus 2012   03:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:00 392 0

Di sinilah dibutuhkan peran strategis Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan merupakan negara demokratis Muslim terbesar di dunia. Cina dengan kekuatan ekonomi, militer dan budaya dengan puncaknya pada Olimpiade 2008 lalu sudah membuktikan prediksi Huntington. Bagaimana dengan Indonesia?

Seiring telisikan sejarah dan anatomi bangsa Indonesia yang berciri paternalisme maka kunci kebangkitan Indonesia adalah pada model kepemimpinan bangsa. Jika kita ingin berjaya di abad 21 perlu ditelisik lebih jauh ciri-ciri pemimpin Indonesia yang ideal di abad 21. Tentunya dengan tetap jeli mengamati geliat kebangkitan mandiri rakyat.

Saya membayangkan bahwa pemimpin Indonesia kelak adalah orang yang memahami jiwa dan alam psikologi manusia Indonesia sehingga ia mampu memobilisasi sumber daya kultural dan insani bangsa untuk mencapai tujuan terbaik. Nah, mayoritas penduduk Indonesia yang Muslim namun moderat dengan menghargai keberagaman agama dan budaya adalah alam terkembang yang inspirasional. Maka kebijakan-kebijakan pemimpin yang bertentangan dengan suasana psikologis dan budaya Indonesia akan selalu tertolak. Indonesia tak mungkin dibiarkan seperti Turki yang mayoritas Muslim dengan budaya Islam yang kuat namun masyarakatnya untuk memakai jilbab pun dilarang. Namun Indonesia juga tak bisa mutlak seperti Arab Saudi yang memberlakukan peraturan Islam secara top down namun acapkali abai dengan fitrah toleransi keberagamaan.

Kepemimpinan Indonesia yang ideal di abad 21 adalah model kepemimpinan yang mengayomi mayoritas dan juga mengasihi minoritas serta memahami betul élan vital serta karakter bangsa Indonesia yang sebetulnya pekerja keras. Sifat nrimo bangsa ini – karena dominasi suku Jawa – tidak dapat dijadikan justifikasi bahwa rakyat menerima begitu saja kebijakan kenaikan harga BBM atau elpiji yang mencekik leher.

Sekali lagi, di samping masalah “elit” di atas, masalah konkret semisal harga sembako dan kebutuhan sehari-hari rakyat adalah masalah penting. Seorang pemimpin Indonesia yang ideal semestinya, apapun agamanya, bisa mencontoh seorang khalifah Umar bin Khattab yang bisa menangis tersedu-sedu ketika diberitahu bahwa ada seekor keledai mati kelaparan di wilayah kekuasaannya. Baginya, seekor keledai pun yang mati akan ditanyakan Allah kelak kepadanya di hari kiamat. Itulah tanggung jawab seorang pemimpin.

Umar bin Khattab pun dicatat sebagai pemimpin besar, karena ia tak abai dengan hal-hal kecil. Karena sesuatu yang besar berawal dari yang kecil.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun