Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Strategi dan Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah dan Pesantren

4 Juni 2021   11:00 Diperbarui: 4 Juni 2021   11:35 1626 1
Startegi dan Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah

  • Manajemen Berbasisi sekolah merupakan model baru yang diharapkan mampu memberikan hak agar sekolah bisa lebih leluasa untuk mengelola Sumber daya yang ada sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di derah tersebut. Hal ini bertujuan untuk membantu dan mengontrol pengolahan pendidikan. Pengolahan yang dilakukan oleh satuan lembaga pendidikan menentuan kualitasnya sendiri, dari kualitas input, proses dan outputnya. Dengan penholahan yang baik , pasti ada pemimpin yang mampu memeimpin dengan baik dan profesional. Konsep menejemnen berbasis sekolah selalu mendukung penerapan, dan metode baru karena motede baru dapat menciptakan sekolah yang semakin maju dan berkembang. Menurut Suhardan ada indikator keberhasilan MBS yaitu : a) Proses Pembelajaran yang efektif  b) adanya Sikap Kepemimpinan Yang kuat dan profesional  c) Pengolahan tenaga yang efektif  d) Satuan pendidikan memeliki team yang cerdas, dan kompak.
  • Strategi MBS memerlukan tahapan, penetapan dan bisa mempertimbangkan dalam waktu jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Strategi tersebut bertujuan untuk menciptakan Sumber daya manusia, dengan cara dilatih dan melakukan pengalokasian dana secara langsung, dan harus memlerhatikan beberapa aspek seperti partisipasi Masyarakat, partisipasi kepala sekolah dan guru, kurikulum, menguasai materi, penilaian dan alat sarana prasarana pendidikan. Secara umum penerapan Manajemen Berbasis Sekolah akan berhasil jika menerapkan strategi strategi berikut :
  • Strategi pertama, lembaga lendidikan harus memiliki empat otonomi, taitu ktonomi dalam kekuasaan/kewenangan, pengembangan, pengetahuan, dan keterampulan secara terus tenerus, memberikan apresiasi dan penghargaan pada pihak yang berhasil.
  • Strategi kedua adanya peran masyarakat yang aktif  dalam pembiaayaan, proses pengampilan keputusan tebtabg kurikulum  dilakukan secara intruksional dan non intruksional. Lembaga pendidikan diharapkan mampu mengelola lingkungan.
  • Strategi ketiga, adanya jiwa kepemimpinan yang kuat agar mampu menggerakkan, mengelola dan mendayagunakan, sumber daya yang ada di lembaga satuan pendidikan. Pemimpin sekolah harus bisa menjadi sumber inspirasi, motivasi dan aspirasi untuk mengembangkan lembaga pendidikan secara umum. Kepala sekolah diharapkan mampu berperan sebagai  designer, motivator, fasilitator, dan liaison.
  • Strategi Keempat, dalam suatu proses pengambilan keputusan harus dilakukan dengan sikap yang  domokratis. Dalam pengambilan keputusan pemimpin sekolah harus menunjukkan dan mengembangkan dikap demokratis dan tidak luoa mendengarkan danmenerima aspirasi dari para anggota komite sekolah.
  • Strategi Kelima, seriap lembaga pendidikan harus ada laporan pertanggungjawaban pada setiap tahunnya. Laporan ini sebagai bentuk bertanggungjawaban terhadap lembaga pendidikan. Untuk itu suatu lembaga pendidikan harus dilaksanakan secara terbuka  agar seluruh pihak terkait bisa tau dan tidak akan ada hal yang disembunyikan.
  • Strategi Keenam, Implementasi dan Penerapan MBS harus selalu diawali dengan sosialisasi yang berkaitan dengan konsep MBS. Ditambah dengan mengindentifikasi peran masing masing, pembangunan lembaga pendidikan, mengafakan pelatihan terhadap peran yang di dapatkan, implementasi pada proses belahar mengajar, melalukan evaluasi dan terakhir dilakukan perbaikan
  • Pelaksanaan manajemen dalam meningkatkan mutu harus dilakukan proses belajar mengajar yang tersusun secara sistematis yang mencangkup 3 kegiatan yaitu :
  • Kegiatan Pendahuluan ini mencangkup kegiatan awal seperti memeriksa kehadiran siswa, mananyakan tentang materi yang dibahas sebelumnya.
  • Kegiatan inti, kegitan ini menvangkup kegiatan belajar mengajar, guru menjelaskan tentang materi yang dijelaskan menggunakan media dan alat bantu, guru memotivasi para siswa siswinya agar memeliki rasa iingin tahu yang lebih tinggi terhadap materi pembelajraan yang dipelajari.
  • Kegiatan Akhir, guru mengakhiri materi pembelajran dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa siswinya tentang materi yang dijelaskan, dan menjelaskan kembali materi apa yang masih belum dipahami oleh siswa siswinya  dan guru akan menerangkan materi yang akan dijelaskan pada pertemuan berikutnya
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun