Lebih dari empat abad, pesantren berkiprah mendidik masyarakat Indonesia. Pada awal eksistensinya, pesantren lebih dominan memberikan pengajaran ilmu agama melalui pengajian kitab-kitab klasik dengan metode khas yang dibimbing oleh Kyai sebagai tokoh sentralnya. Memasuki abad 20, pesantren bertransformasi mendirikan lembaga pendidikan formal dengan tetap mempertahankan muatan pengajaran kitab klasik. Dengan demikian pesantren berupaya membekali santri dengan kemampuan yang membuat mereka berdaya saing di tengah dinamika sosial budaya.
KEMBALI KE ARTIKEL