Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Cerpen-cerita Terbunuhnya Seorang Demonstran

16 April 2017   17:36 Diperbarui: 17 April 2017   02:00 243 1
Waktu berjalan begitu pelan ke belakang dan menemukanku tersandung lamun di atas hamparan makam. Di sini aku datang sebagai teman, bukan musuh atau lawan. Itulah mengapa setiap petang di atas rumahmu yang remang. Rumah seorang teman (mungkin mantan pejuang), aku setia menjenguk menggugurkan sekeranjang bunga hitam, bunga pengganti matamu yang terpejam. Batu nisan hanya kiasan. Mungkin juga perumpamaan. Aku dan lelaki itu teman seperjuangan. Namun, pada nyatanya kita tak pernah saling mengenal di tanah ini, tanah yang penuh harum demonstrasi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun