Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Perokok aktif di Indonesia tembus 70 juta orang yang di mana mayoritas data di atas didominasi anak muda, Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, dengan 7,4% di antaranya perokok berusia 10-18 tahun.
Tak hanya berdampak pada kesehatan pada perokok itu sendiri, perokok juga sering mengabaikan kesehatan civitas akademik yang ada dilingkungan kampus yang tidak merokok hal ini sungguh merugikan sesama civitas akademik. Selain berdampak pada kesehatan, Sampah puntung rokok juga mempengaruh pada lingkungan. Puntung rokok yang berserakan di sekitar kampus menciptakan pemandangan yang tidak sedap dipandang dan mencerminkan tidak kepedulian terhadap kebersihan. Residu rokok ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk terurai dan dapat merusak ekosistem mikro di sekitar kampus, seperti taman dan saluran air.
Adapun beberapa faktor pendorong bagi anak usia muda yang mulai mengenal dan menggunakan rokok, yang paling utama yaitu faktor lingkungan atau pergaulan yang berdampak negatif sehingga dapat mengenal rokok, faktor Keluarga, Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga perokok lebih rentan untuk meniru kebiasaan tersebut, dan yang terakhir faktor Iklan layanan dan ketersediaan hal ini memberi kesempatan anak muda dapat secara leluasa membeli dan mengenal rokok secara bebas.
Dari semua dampak negatif yang ada pada penggunaan rokok maupun sampah rokok itu sendiri ada beberapa cara untuk menekan tingginya penggunaan rokok itu sendiri yaitu di antaranya seperti penerapan kawasan tanpa rokok, Kampus perlu menetapkan area bebas rokok yang jelas dan menerapkannya secara konsisten. Edukasi dan kampanye anti rokok seperti memberikan informasi kepada mahasiswa dan staf tentang bahaya merokok melalui seminar, poster, dan kampanye kesehatan. Sanksi yang tegas seperti memberikan sanksi kepada pelanggar aturan merokok di lingkungan kampus.
Merokok di lingkungan kampus memberikan dampak negatif yang signifikan bagi kesehatan individu, kenyamanan masyarakat, dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan kampus yang bersih, sehat, dan bebas rokok. Dengan demikian, kampus dapat menjadi tempat yang lebih kondusif untuk belajar dan berkembang.