Ditawari oleh teman (bersama Sekolah Pintar Merapi) untuk mencoba rekreasi yang menantang dengan menggunakan rakit tiup untuk menelusuri sungai atau badan air lainnya di daerah Sungai Elo, Magelang.Olah raga yang menuntuk keterampilan (renang khususnya) ini sungguh sangat menantang sekali.Apalagi bila mendengar bahwa sungai tersebut ada biawaknya. Geli-geli menakutkan gimana gitu, tapi asyik dan menantang.
Kemampuan prima yang harus dihadapi saat arung jeram baru saya dapat setelah kemarin benar-benar mencoba. Dari sana saya dapat cara-cara menghadapi keadaan darurat di sungai.Hal ini penting untuk melatih kesipan, kemampuan, dan kepercayaan diri apabila memang harus menghadapinya ketika sedang melakukan arung jeram.
Rafting grade yang ada di Sungai tersebut adalah 3-4, artinya gelombang masih kecil, mungkin drop kecil, namun tidak ada bahaya yang cukup besar. (Skill level: experiented padding skills). Sedangkan rafting grade 4 adalah gelombang menengah, mungkin bantuan, mungkin penuruna yang cukup besar, maneuver tajam mungkin diperlukan (skill level: whitewater experience)
Dari grade tersebut sangat cocok sekali bagi kita yang tidak dan belum pernah olahraga air: rafting.Sungguh menggembirakan saat perjalanan dari titik start hingga finish. Perjalanan menelusuri dengan teriak-teriak saat ada arus yang lumayan deras, hingga senyam-senyum saat permainan di air tenang dan saat melihat teman-teman lain yang dijeburin di sungai. Hingga sampai pada giliran saya yang tidak mau jebur, akhirnya dengan paksaan menjeburkan diri sendiri
Arung jeram telah menjadi kegiatan yang semakin popular bagi orang=orang.Meskipun dikenal sebagai latihan fisik yang luar biasa, tidak banyak orang yang sadar dari sekian banyak manfaat psikologis arung jeram. Arung jeram sudah jelas menyediakan latihan fisik yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan tubuh yang baik. Ia melatih setiap bagian dari tubuh lebih baik daripada peralatan pelatihan yang berani mengklaim. Namun, manfaat psikologis arung jeram sangat melebihi manfaat fisiknya.