Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi Sedih (Matinya Sebuah Rasa)

1 Maret 2023   14:32 Diperbarui: 1 Maret 2023   14:34 2690 3
Karya Nurlitapurnamasari / Puisi / Tentang Matinya Sebuah Rasa./01 Maret 2023.



Hai Kau Sang Penikmat Rindu..
Hai Kau Sang Pemuja Kesetiaan..
Hai Kalian Yang Mendambakan Sebuah Cinta..

Apa Kabar Hari Ini..
Masih Kuat Kah Tubuh Kecilmu..
Menampung Semua Itu..

Perkenalkan..
Aku Adalah Kematian..
Korban Dibalik Keindahan Sebuah Mawar..

Sepanjang Malam..
Aku Begitu Lelah Untuk Memilih..
Siapa Yang Rela Memberikan Nafasnya..
Untukku Pinta Bersama Cahaya..
Dan Ku Bawa Ke Angkasa..

Hari Ini..
Tumbuh Rambut Berwarna Putih..
Di Antara Hitamnya Rambutku..
Menandakan Berkurangnya Satu Kehidupan..
Karena Roh Manusia Yang Ku Bawa..
Telah Menempel Di Uban ku..

Sebelum Bahagia Membunuhku..
Mimpiku Telah Pecah Dan Hancur..
Aku Telah Mati..
Bahkan..
Sebelum Tuhan Menciptakan Kematian Itu Sendiri..

Jika Hari Ini..
Ada Yang Datang Dan Meminta Kematian Ku..
Sebenarnya..
Itu Sudah Tidak Ada Lagi..
Sejak Kekasih Pergi Di Senja Yang Buta..

Aku Merasakan Kematian..
Telah Masuk Perlahan Didalam Jiwa..
Melalui Pori Dan Lubang Dihidung ku..
Maafkan Aku..
Aku Tak Punya Lagi Kematian..
Kasih Kematian Harus Dirayakan..

Tertawa lah..
Seperti Hari Kelahiran mu Yang Penuh Suka Cita..
Bunyikan lah..
Musik Yang Penuh Dengan Keceriaan..
Dan Jadikanlah..
Susana Yang Gelap Dan Mencengkeram Berubah Menjadi Suka Riah..

Karena Roh Akan Kembali Dan Membawa Kesedihan..
Kekecewaan..
Dan Pengkhianatan..
Maka Bakar lah Aku Nanti..
Tebar Abu ku Ke Angkasa..
Jika Kau Rindu..
Pandang Saja Bintang-bintang Itu..

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun