Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

IABIE: Menghidupkan Kembali Program Beasiswa Paling Fenomenal di Sejarah Indonesia

26 April 2014   23:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09 518 1

Tepat hari ini, Sabtu 26 April 2014 IABIE (Ikatan Alumni Program Habibie) mengadakan acara perdana IABIE Talkshow Series 2014. Bertempat di Bumbu Desa Cikini, puluhan alumni penerima beasiswa Habibie berkumpul dan melakukan diskusi panel. Topik yang menjadi sorotan adalah upaya yang tengah dilakukan IABIE agar pemerintah menghidupkan kembali program beasiswa luar negeri untuk jenjang S1. Diskusi yang dihadiri oleh Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1993-1998) ini berlangsung seru dan penuh aura optimis, paling tidak itulah yang saya rasakan dari awal acara. Bahasan mengenai keberhasilan program beasiswa pemerintah di era 90-an serta analisis berbagai program beasiswa luar negeri yang dijalankan pemerintah disampaikan dengan suasana santai oleh para pembicara.

Kompasianer, bagi Anda yang belum tahu apa itu Program Habibie dan IABIE maka izinkan saya menjelaskan. Dulu, pada tahun 1982-1996 Indonsia memiliki salah satu program beasiswa fenomenal hasil pengembangan Presiden ke tiga Indonesia, BJ Habibie yang dikenal sebagai Program Habibie. Dengan misi untuk memperkuat bidang riset, teknologi, dan Industri Indonesia yang saat itu diwadahi oleh lembaga KEMENRISTEK dan BPIS, program beasiswa ini tercatat telah berhasil mengirim ribuan putra-putri terbaik bangsa ke seluruh penjuru dunia untuk megenyam pendidikan di bidang sains dan teknologi. Saat itu tercatat bahwa Program Habibie mengirim hampir 2500 lulusan sarjana strata satu ke luar negeri untuk menempuh pendidikan master dan doktor serta 1500 siswa tamatan SMA untuk memulai pendidikan strata satu di 9 negara (Jepang, Amerika, Perancis, Jerman, Australia, Austria, Inggris, Belanda, dan Kanada) dan hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa mengingat kala itu Indonesia masih belum memfokuskan diri pada bidang pendidikan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun