Pagi itu, langit masih gelap meskipun jam menunjukkan pukul tujuh. Angin dingin menyapu wajah Luqman saat ia melangkah masuk ke warung kopi kecil di pinggir jalan yang sudah familiar. Di warung inilah ia sering mencari ketenangan setelah berjam-jam terjebak dalam kesibukan kuliah dan tugas yang seakan tak ada habisnya. Di sini, setiap tegukan kopi terasa lebih dari sekadar menghilangkan rasa haus. Setiap cangkir menyimpan ketenangan yang sulit ia temui di tempat lain.
KEMBALI KE ARTIKEL