Slilit dalam pengertian umum adalah sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi  ,  saya meminjam istilah ini dari Bu Hartini Wahyono. Postur slilit secara umum sangat kecil namun effek psikologis yang  sebenarnya sangat menjengkelkan.  Saya bilang effek psikologis karna ternyata perasaan jengkel ketika slilit masih tertinggal ini merasuk dalam hati sampaipun anda mendiskusikan bisnis besar tak akan mampu menghilangkan jengkelnya perasaan tersebut yang ternyata  bisa dihilangkan dengan terapi kecil kecilan. Tariklah nafas panjang dan konsetrasikan kepada hal lain dan berfikirlah seolah-olah tidak ada slilit maka slilit yang menjengkelkan tadi akan hilang begitu saja. Saya lakukan dan berhasil . Tapi untuk apa kontrol diri menahan sakit terhadap slilit ini  dilakukan ? .Hal itu karna mengeluarkan slilit yang kerap terjadi pada makanan yang lezat terutama pada acara-acara umum seperti hajatan dan pertemuan resmi lainnya. Perlu diketahui bahwa mengeluarkan slilit dengan tooth pick sekalipun dalam  acara makan-makan yang bersifat terbuka bisa menimbulkan rasa jijik bagi yang melihatnya dan ini akan bertambah  komplicated ketika orang di sekeliling kita sedang menikmati makanan lezat itu, bisa jadi mood mereka untuk menghabiskan makanan yang telah tersedia menjadi menurun.
Meski menjijikkan dan menjengkelkan ,rasa lega luar biasa ketika slilit berhasil 'dievakuasi' dari himpitan gigi-gigi yang rapuh dan berbau itu. Dan konon banyak orang yang mendapat berkah dan menjadi kayaraya berkat dari adanya slilit ini.
Blessing in Disguise??
Maybe..
Narasi oleh
Nurkholis ghufron