Semua itu berubah ketika saya bertemu dengan senior saya yang mempunyai gelar S3mprul di kompasiana, beliau melihat saya sering ngeblog dan saya jelaskan apa yang saya alami.
" Wah kalau pengunjung sebanyak itu lumayan, kalau saya masuk di Kompasiana, Mas masuk saja!!"Dia menasehati saya.
"Ok lah kalau begitu..tolong saya dipandu!!"pinta saya.
Yup, ketika saya posting tentang Sara pertama kali saya langsung dibrondong oleh komentar-komentar pedas yang mengejutkan saya. Sampai-sampai ketika saya bertugas sebagai imam taraweh di bulan Ramadhan , beberapa ayat terlupa karna kehilangan konsentrasi yang disulut oleh komentar-komentar itu, para jamaah sholat tidak memahami kenapa sampai melupakan ayat pendek tersebut.
Begitu Cak S3mprul kembali ke tempat saya menanyakan" Bagaimana mas ..Kompasiananya.?"
"Wah heboh banget Kompasiana!" Saya memberikan komentar tanpa menyebutkan kejadian "lupa tersebut" .
Harus diakui bahwa suasana di Kompasiana sangat berbeda dengan di tempat lain, penuh dengan ruang pembelajaran, penuh dengan asah dan asuh. Sebagai penulis amatir , adalah suatu kebahagiaan ketika mendapatkan attensi baik berupa kritikan maupun pujian. So far ..Trimakasih kompasianers!
Narasi oleh
Nurkholis Ghufron