Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Makna Kepuasan Hati, Kesabaran dan Kemurahan Hati

25 Agustus 2012   13:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:20 2048 1
Nun jauh di sana, ratusan tahun yang lalu di negri yang sekarang terkoyak; Iraq. Seorang yang haus pencerahan jiwa  berkelana untuk mencari seorang Mursyid yang ingin dimintai pencerahan tentang arti tiga hal "Kepuasan hati, kesabaran dan kemurahan hati".
Ketiga hal tersebut mendera batinnya selama bertahun-tahun yang memaksanya untuk mengembara dari satu padang pasir ke padang pasir yang lain. Dia mendapatkan nasehat dari banyak penduduk agar ia menemui seorang Waliyullah di Baghdad. Tanpa buang waktu, dia berangkat untuk menemui sang Wali Manshur Al Hallaj namanya.
Sampailah ia di Baghdad setelah  menempuh 3 bulan perjalanan. Namun malang nasib sang murid ini , pada saat dia tiba di ibu kota ini Sang Waliyullah sedang dipenjarakan atas kasus  yang dituduhkan kepada diri sang Waliyullah yang mengajarkan aliran yang menurut paradigma penguasa saat itu (bahkan sampai kini) sesat mirip dengan Syekh Siti jenar dalam kisah babad tanah jawa. Beliau mengajarkan  "Ana al Khaq,Akulah Sang Kebenaran itu , Akulah Allah, dia tidak bisa melihat-Nya selain di dirinya." Meskipun al-Hallaj tidak punya banyak pendukung di kalangan kaum sufi sezamannya,hampir semua syekh sufi sesungguhnya memuji dirinya dan berbagai pelajaran yang diajarkannya.
Aththar, dalam karyanya Tadzkirah al-Awliya, menyuguhkan kepada kita banyak legenda seputar al-Hallaj. Dalam komentarnya, ia menyatakan,:

"Saya heran bahwa kita bisa menerima semak belukar terbakar (yakni, mengacu padapercakapan Allah dengan nabi Musa as) yang menyatakan Aku adalah Allah, serta meyakini bahwa kata-kata itu adalah kata-kata Allah, tapi kita tidakbisa menerima ucapan al-Hallaj, Akulah Kebena- ran, padahal itu kata-kata Allah sendiri!".Di dalam syair epiknya, Matsnawi, Rumi mengatakan,
"Kata-kata Akulah Kebenaran adalah pancaran cahaya di bibir Manshur, sementara Akulah Tuhan yang berasal dari Fir'aun adalah kezaliman."
Akhirnya sang murid sampai di pintu penjara diBaghdad, diantar beberapa sipir lapas yang berbadan tegap lengkap dengan senjata menuju tempat dipenjaranya Sang Waliyullah.

" Wahai guru! aku sudah tiga bulan mengembara karna ada tiga hal yang selalu membuat gelisah hatiku.." Keluh murid "mendadak" nya.

"Apa yang engkau gelisahkan wahai anak muda!.",Alhallaj merespon apa yang menjadi kegelisahannya.

"Tiga hal tersebut adalah makna Kepuasan hati, makna Kesabaran hati dan makna Kemurahan hati." Jelas sang murid kepada Guru barunya

" Setiap orang yang saya tanyai tentang tiga hal tadi, selalu memberikan jawaban yang tidak membuat batinku puas ! Guru" tambahnya .

Sejenak kemudian Sang Wali menjawab dengan penuh ketenangan yang merefleksikan apa yang ada di hati sang Waliyullah, dia sama sekali tidak merasa gusar dengan kondisi dan situasi tahanan yang jauh dari standar layak.

" Wahai anakku!." Al-Hallaj, sang Waliyullah membuka jawaban atas pertanyaan murid barunya.

" Sahabat-sahabatku mengirimkan makanan kepadaku yang lezat-lezat, namun semua itu aku bagi-kan kepada penghuni penjara yang malang ini dan aku cukup menikmati roti kering yang aku celupkan di air, itulah makna dari Kepuasan hati." Sang Guru mulai menjawab pertanyaan pertama tentang makna kepuasan hati.

Lantas Al-Hallaj tidak langsung meneruskan jawabannya namun beliau membentangkan kain lusuh namun suci didepannya dan membuka borgol yang melilit tangannya dengan mudah. melihat kejadian ini sang murid terbelalak dibuatnya.

Tak sampai di situ saja, sang Wali menggambar sesuatu di tembok penjara yang sangat tebal untuk ukuran tembok penjara zaman Millenium, sesaat setelah selesei menggambar, tembok tadi jebol bagaikan tertembus rudal penghancur bungkernya  Amerika yang  dipakai pada perang teluk.

" Inilah anakku makna dari Kesabaran hati. Jika aku mau, engkau lihat sendiri.Aku dengan mudah bisa melarikan diri dari penjara ini meskipun ini adalah penjara super ketat di Kekhalifahan Islam. Namun karna 'syariat' memenjarakanku maka aku bersabar untuk menunggu eksekusi yang akan dijalankan kepadaku."
Sang murid baru tadi terheran heran dengan penjelasan Sang Waliyullah namun dipuncak keheranannya dia menemukan makna kepuasan hati.
" Adapun tentang yang ke tiga, tentang kemurahan hati............... "

Karna itu yang paling penting maka kamu harus datang esok hari...pagi pagi sekali." Perintah Sang Mursyid, Mansur Al-Hallaj kepada murid barunya.

" Baik Guru! saya pasti datang." Jawab sang murid dengan penuh antusias.

" Oh! aku murid yang paling bahagia sedunia, dua pertanyaan yang mengelisahkan hatiku selama ini sudah terjawab tinggal satu yang terakhir, pasti segera terjawab besok pagi." Gumam sang murid dalam hati dengan berbunga bunga.

Esok harinya, rasa kantuk habis sholat Subuh tak mampu mengalahkan antusias keingintahuan makna dari kemurahan hati. Sang murid bergegas menuju penjara terkuat di pusat kekhalifahan Islam, Baghdad di pagi buta. Seharusnya permohonan izin besuk ini bisa menyebabkan kekisruhan di administrasi penjara karna belum masuk jam besuk , namun karna Sang Wali sudah dieksekusi tanpa dia ketahui, maka izin besuk diperolehnya dengan mudah.

Alangkah terkejutnya sang murid ketika ia memasuki tempat Al Hallaj dipenjara, tubuh sang guru sudahdigantung di tiang gantungan dengan keadaan yang sangat menggenaskan bahkan dua kaki beliau dipotong.

Antusiasme yang menggelora bak api disiram bensin tadi berubah menjadi abu yang tidak lagi memancarkan energi.

" Alangkah bodohnya aku!! kenapa aku tidak mendesaknya  saja kemarin untuk mengajariku makna dari kemurahan hati. kenapa aku mau menunggu esok harinya  kalau saja aku mendesaknya tentu arti kemurahan hati itu sudah aku ketahui"

Dia menyalahkan dirinya sepanjang jalan  sampai larut malam hingga tertidurlah ia dan bermimpi seakan dunia sudah kiamat dan seluruh makhluk dibangkitkan.Dilihatnya Al Hallaj, sang Guru dipanggil oleh Allah SWT untuk memasuki syurga maka bertanyalah Al Hallaj,

"Ya Tuhanku!!, dimana tempatku sekarang..?."

Allah SWT menjawab ;" Karna engkau mati syahid maka tempatmu di syurga."

Kemudian Al Hallaj bertanya, " Ya Tuhan-ku !di manakah tempat sang hakim yang menyebabkan aku mati syahid?."

Allah SWT menjawab; " Tempatnya di neraka."

Al Hallaj pun meneruskan pertanyaan :" Ya Tuhanku, demi ajaran yang engkau lewatkan kepada utusan-Mu Muhammad SAW, beliau yang mengajariku tentang arti kemanusian,beliau yang mengajariku bahwa aku masuk syurga bukanlah karna amal diriku semata.

Bagaimana jika aku bertemu dengan beliau kelak?aku yang mati syahid masuk syurga,sementara orang yang menyebabkan aku mati syahid Engkau masukkan ke  neraka."

"Ya Tuhanku! demi kemulian Nabi Mu Muhammad SAW.Izinkanlah aku masuk neraka bersama hakim yang menjadikan aku Syahid atau Engkau izinkan hakim tadi masuk syurga bersamaku!." Begitu pinta Al Hallaj kepada Tuhan semesta alam.

Allah SWT menjawab: " Wahai HambaKu !,karna kamu meminta atas nama Kekasih-Ku Muhammad, makaAku kabulkan permintaanmu  untuk memasuki surga bersama sang hakim."

Masih dalam mimpinya, Sang murid  tadi  seakan-akan menonton film  3 dimensi, Al-Hallaj ,sang Waliyullah menoleh kepada muridnya yang haus akan makna kemurahan hati.

"Hai anakku!!sesuai janjiku padamu untuk memberi tahu kepadamu tentang makna dari kemurahan hati pagi ini, meski sedikit terlambat aku tetap ajari kamu.

Inilah makna dari kemurahan hatyang engkau cari selama ini."

Sambil menggandeng tangan sang hakim yang memvonisnya mati di tiang gantungan  kemudian sang Waliyullah mempersilahkan hakim tadi memasuki syurga terlebih dahulu.

Wallahu a'lam bisshowab.The End.
Narasi oleh
Nurkholis Ghufron

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun