Awalnya begini. Adik saya, perempuan belakangan ini menekuni kegiatan awalnya yaitu menjahit baju. Mungkin sudah menjadi bakat ibu saya yang menurun ke anaknya, hingga adik saya yang satu ini bisa membuat baju tanpa kursus menjahit. Dan tanpa disangka kemudian jahitan baju adik saya makin banyak. Karena memang hasil jahitannya walaupun dengan model sederhana, simpel, namun enak di pakai, pas di badan.
Dari beberapa penjahit yang selama ini saya tahu, memang metode, atau lebih tepatnya kebiasaan seorang penjahit dalam menerima jahitannya, ada yang melalui ukuran badan, dan ada pula yang melalui ukuran baju. Dan kebetulan adik saya dalam menerima jahitan akan lebih pas di badan cukup hanya dengan lewat ukuran baju yang biasa di pakai, jadi tidak harus mengukur badan orang tersebut.
Nah, untuk lebaran kali ini, mengingat sedang dalam suasana prihatin, maka kami berencana untuk membeli bahan saja, dan menjahitkannya pada adik saya. Bahannya pun seragam, untuk anak perempuan di samakan dengan saya, ibunya, dan untuk satu anakku yang laki-laki di samakan dengan bapaknya, dengan membawa baju masing-masing, sebagai ukuran tentunya.